Senin, 19 Desember 2011

Ekonomi 2012

Ada 8 Tantangan dan Risiko Ekonomi pada 2012
Komite Ekonomi Nasional (KEN) optimistis perekonomian Indonesia di 2012 akan terus tumbuh. Meskipun krisis Eropa berpotensi menggangu pertumbuhan ekonomi global.
1. Gejolak di pasar keuangan dunia dan resesi di kawasan Eropa berpotensi menggangu perekonomian Indonesia
2. Pertumbuhan ekspor diperkirakan akan menurun, pelemahan permintaan barang secara langsung dari negara maju seperti Eropa dan Amerika. Diwaspadai penurunan ekspor Indonesia terhadap penurunan surplus transaksi berjalan dan akumulasi cadangan devisa..
3. Pengeringan likuditas mata uang asing terutama US dollar dan Euro yang disebabkan pemulangan kapital tempat asalnya. Ini terjadi karena para investor maupun bank-bank asal Eropa dan Amerika harus memperkuat permodalan mereka untuk kompensasi pengurangan nilai aset perbankan di Eropa.
4. Kemampuan penyerapan anggaran pemerintah yang terus menurun dalam beberapa tahun belakangan ini. Ini tercermin dari surplus kas yang sangat besar di rekening bank pemerintah di Bank Indonesia.
5. Kenaikan harga minyak dunia dan harga beras yang dapat berdampak terhadap pembengkakan subsidi maupun kenaikan inflasi.
6. Keterlambatan dalam infrastruktur, pelabuhan udara, laut dan jalan yang mengganggu iklim investasi dan menggerus daya saing Indonesia di pasar modal maupun domestik.
7. Krisis kepercayaan para pelaku bisnis dan masyarakat umumnya sangat rentan.
8. Ratio yang baik menunjukkan cenderung ketimpangan yang memburuk, padahal berbagai program kemiskinan (antara lain PNPM, Program Keluarga Harapan) sudah dijalankan. Untuk menghadapi tantangan di atas, Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang perlu untuk meminimalkan pengaruh negatif dari perkembangaan perekonomian global. Langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga stabilitas sistem keuangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar