Selasa, 09 Desember 2014

Elia



Elia (bahasa Ibrani: Eliyahu, artinya "Yahweh adalah Allah"; bahasa Arab:  Ilyās; bahasa Inggris: Elijah atau Elias) adalah seorang nabi di Kerajaan Israel Utara[2] pada zaman pemerintahan raja Ahab, Ahazia dan Yoram pada sekitar abad ke-9 SM, menurut Kitab Raja-raja dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama Alkitab Kristen. Elia juga dicatat dalam Perjanjian Baru dan Al Quran. Ia dihormati baik dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam. Ia berasal dari Tisbe, Gilead.(1 Raja-raja 17:1)

  • Menurut catatan 1 dan 2 Raja-raja, Elia berjuang agar bangsa Israel dan raja Ahab menyembah Yahweh, tidak kepada dewa Baal yang dibawa oleh ratu Izebel, isteri Ahab, ke Israel.
  • Pertama, Elia menubuatkan bahwa tidak ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau dikatakannya. Elia sendiri disuruh Allah tinggal bersembunyi di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan dengan minum dari sungai itu, dan diberi makan roti dan daging oleh burung-burung gagak tiap pagi dan petang. Setelah sungai itu kering, karena tidak ada hujan, maka ia tinggal di rumah seorang janda di Sarfat yang termasuk wilayah Sidon. Waktu, putra janda itu yang mati sakit, Elia menghidupkannya kembali.(1 Raja-raja 17)

  • Setelah 3,5 tahun kekeringan dan kelaparan, Elia muncul dan meminta Ahab untuk mengumpulkan semua nabi Baal, 450 orang semuanya, untuk membuktikan siapa yang hidup, TUHAN atau Baal. Nabi-nabi Baal dan Elia masing-masing membuat mezbah dengan seekor lembu di atasnya, kemudian masing-masing harus meminta allahnya untuk mendatangkan api dari langit supaya membakar korban di mezbah. Nabi-nabi Baal tidak berhasil, sedangkan doa Elia didengar TUHAN, yang mengirim api dari langit untuk membakar habis korban di mezbah. Setelah rakyat melihat itu, mereka mengaku TUHAN adalah Allah, lalu menangkapi semua nabi-nabi Baal dan Elia membunuh mereka semua di sungai Kison. Selanjutnya Elia berdoa dan turunlah hujan ke wilayah Israel.(1 Raja-raja 18)
  • Karena diancam hendak dibunuh oleh Izebel untuk membalas dendam kematian nabi-nabi Baal, Elia lari ke padang gurun dan akhirnya bersembunyi di sebuah gua di gunung Horeb. Di sana ia menjumpai TUHAN dalam angin sepoi-sepoi, setelah datangnya angin besar, gempa dan api tanpa adanya TUHAN di sana. TUHAN memberi Elia 3 tugas (1 Raja-raja 19:15-16):
1.     mengurapi Hazael menjadi raja Aram.
2.     mengurapi Yehu, cucu Nimsi, menjadi raja Israel.
3.     mengurapi Elisa bin Safat dari Abel-Mehola menjadi nabi penggantinya.
Elia hanya sempat mengurapi Elisa menjadi penggantinya (1 Raja-raja 19:19-21), sedangkan Elisa yang kelak mengurapi kedua raja itu.(2 Raja-raja 8:7–15; 2 Raja-raja 9:1–10).
  • Elia juga menegur raja Ahab, karena merebut kebun anggur Nabot di Yisreel dengan tipu keji rancangan Izebel, isterinya. Hukuman Tuhan: Ahab dan Izebel akan mati dan dimakan anjing, kemudian keluarganya akan dibasmi habis. Ahab bertobat, sehingga hukuman ditunda ke zaman anaknya.(1 Raja-raja 21)
  • Ahazia, raja pengganti Ahab, jatuh sakit dan menyuruh orang meminta petunjuk ke Baal-zebub allah di Ekron. Elia menemui utusan-utusan itu untuk memberitahu Ahazia bahwa ia tidak akan bangun lagi dari tempat tidurnya dan mati.(2 Raja-raja 1:1-17)

  • Di akhir hidupnya, ia berjalan ditemani Elisa menyeberang ke timur sungai Yordan kemudian terangkat ke sorga dengan mengendarai kereta kuda berapi dalam angin badai.[3]
  • Di Kitab Maleakhi berisi nubuat, bahwa TUHAN akan mengutus nabi Elia kepada bangsa Israel menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat, yaitu kedatangan Mesias.[4] Hal ini membuat Elia dijadikan fokus studi eskatologi mengenai kedatangan Mesias. Figur Elia muncul dalam Talmud, Mishnah.
  • Dalam agama Yahudi, nama Elia disebut pada ibadah mingguan Havdalah yang menandai akhir dari Sabat serta dalam kebiasaan lain, misalnya seder pada Paskah Yahudi dan Brit milah (penyunatan). Elia juga muncul dalam berbagai cerita di Haggadah dan pengajaran rabi-rabi, termasuk Babylonian Talmud.
Kita akan melihat pada Yak.5.17-18 mengapa rasul Yakobus berbicara megenai Nabi Elia di sini? Apa yang mau dia beritahu kepada kita lewat contoh Nabi Elia? Di ay.16, Yakobus berkata bahwa doa orang benar itu besar kuasanya, lalu ia melanjutkan untuk berbicara mengenai kuasa dari doa Elia di ay.17. Sangatlah jelas, Yakobus mau memakai contoh Elia untuk mendorong kita agar meneladani nabi besar ini.
Sesudah itu di ay.17-18, Yakobus mengutip dua mukjizat yang dilakukan oleh Nabi Elia lewat doa. Mengapa doa Elia begitu kuat kuasanya? Mungkin Anda dapat berkata bahwa itu adalah karena Elia adalah seorang yang benar. Lalu, apakah mungkin bagi kita untuk mencapai tingkat kebesaran Elia? Jika memang tidak mungkin bagi kita untuk mencapainya, mengapa Yakobus memakai suatu contoh yang begitu tinggi dan meminta kita untuk meneladaninya? Karena Yakobus mengutip Elia sebagai contoh, dapatkah kita berkata bahwa setiap orang Kristen mempunyai potensi untuk mencapai kebesaran Elia?
Setiap kali kita berbicara mengenai Nabi Elia, apa yang dapat kita pikirkan atau apa yang menarik perhatian kita adalah kuasa Elia. Banyak orang Kristen yang sangat ingin menjadi penuh kuasa seperti Elia. Bagaimanapun, kita tidak pernah merenungkan dengan saksama mengapa doa Elia begitu kuat kuasanya. Mengapa banyak orang Kristen tidak dapat menjadi seperti Elia yang penuh dengan kuasa? Apakah mungkin Allah hanya mengaruniakan kuasa sedemikian kepada beberapa orang yang telah Dia pilih? Hari ini, kita akan memfokuskan perhatian pada apa yang menghubungkan kita dengan Elia. Mengapa kehidupan Elia begitu besar kuasanya? Bagaimana kita dapat mencapai kebesaran ini?
Yakobus menyebut dua doa dari Elia di ay.17-18. Di doa yang pertama, dia mendoakan agar tidak hujan. Pada akhirnya, memang hujan tidak turun selama tiga tahun dan enam bulan. Kemudian, Elia berdoa agar hujan dan memang langsung hujan. Mengapa Elia memanjatkan doa yang demikian? Mengapa pada satu saat dia mendoakan tidak hujan dan di momen yang lain dia mendokan hujan? Jika Anda mau mengetahui perincian seluruh kisah ini, Anda bisa membaca di pasal 17-18 dari 1 Raja-raja. Pertanyaan yang saya mau Anda pikirkan adalah ini: Mengapa rasul Yakobus secara khusus mengutip dua contoh ini? Elia telah melakukan banyak sekali mukjizat, mengapa Yakobus tidak menyebut tentang mukjizat yang lain? Mengapa ia secara khusus mengutip dua contoh ini? Pertanyaan yang kedua adalah: Mengapa Elia mendoakan agar hujan tidak turun dan kemudian mendoakan agar hujan turun? Mengapa ia harus berdoa sedemikian? Apa yang menjadi tujuan dia menaikkan doa-doa yang sedemikian?

Jika Anda akrab dengan kehidupan Elia, Anda akan tahu mengapa dia meminta pada Allah agar tidak hujan. Di zamannya Nabi Elia, bangsa Israel telah meninggalkan Allah. Mereka berpaling dan menyembah Baal dan tidak lagi menyembah Yahweh. Mengenai pokok ini, kita bisa membaca di 1 Raja-raja 16.29-33. Kita melihat dari sini bahwa muncul seorang raja yang jahat yang bernama Ahab di Israel di zamannya Nabi Elia. Raja ini melakukan apa yang jahat di mata Yahweh. Alkitab memberitahu kita bahwa kejahatan yang dilakukan oleh Ahab itu jauh lebih dari yang dilakukan oleh raja-raja yang sebelumnya. Dia memimpin bangsa Israel untuk meninggalkan Yahweh dan menyembah ilah-ilah yang lain. Mari kita membaca di 1 Raja-raja 17.1. Dari sini kita bisa melihat bahwa Allah memperingatkan Raja Ahab lewat Nabi Elia dan Allah mau memperingatkan bangsa Israel akan dosa-dosa mereka lewat tidak turunnya hujan selama beberapa tahun, sebagai suatu displin ke atas mereka. Karena itu, doa pertama Elia meminta Allah untuk tidak menurunkan hujan adalah suatu tindakan displin ke atas bangsa Israel.

Lalu, mengapa Elia berdoa kepada Allah untuk hujan setelah itu? Mari kita membaca 1 Raja-raja 18.1. Pertama-tama, saya mau kita semua memperhatikan satu pokok, bahwa Elia tidak pernah berdoa sesuai dengan kehendaknya. Allah-lah yang memberitahu Elia untuk mendoakan hujan. Mengapa tiba-tiba Allah menghendaki hujan di bumi? Jika Anda terus membaca, Anda akan melihat bahwa Allah mau memakai Elia untuk memimpin bangsa Israel agar bertobat dan berpaling kembali kepada Allah. Hujan itu diberikan setelah bangsa Israel bertobat di hadapan Allah di Gunung Karmel. Dikarenakan pertobatan bangsa Israel-lah, Allah mengutus hujan ke bumi lewat doa-doa Elia. Hujan ini melambangkan kemurahan Allah terhadap bangsa Israel. Walaupun pertobatan bangsa Israel tidak bertahan lama, Allah masih menerima pertobatan mereka dan mengutus hujan ke bumi. Sayangnya, bangsa Israel tidak mempertahankan ketetapan hati mereka di depan Allah.
Setelah kita memahami latar belakang ini, saya yakin kita sudah dapat memahami mengapa rasul Yakobus memakai Elia sebagai contoh untuk kita teladani. Yak.5.14-16 sedang berbicara mengenai permasalahan dosa di dalam gereja dan Yakobus sedang mengajar kita bagaimana untuk menanganinya. Dia juga berbicara mengenai bagaimana Allah dapat memakai sakit penyakit untuk mendisplin orang-orang Kristen yang telah berbuat dosa dan dia memperingatkan kita untuk mengakui dosa-dosa kita kepada pemimpin jemaat dan kepada sesama dan juga untuk saling mendoakan.
Nasehat yang sedemikian dari Yakobus sangatlah penting karena itu berkaitan dengan permasalahan hidup dan matinya Jemaat. Dapat dikatakan bahwa setiap orang memiliki tanggungjawab terhadap jatuh bangunnya Jemaat. Allah dapat memakai Elia untuk membuat bangsa Israel bertobat dan kembali kepada Dia, Allah juga berkenan untuk memakai kita untuk menggenapi tugas-tugas Elia. Itu juga berarti bahwa setiap orang Kristen dapat menjadi seorang Elia. Lebih tepat lagi, setiap orang Kristen harus menjadi seorang Elia.
Untuk membuktikan bahwa pokok ini sejajar dengan Kitab Suci, mari kita belajar lebih mengenai Elia. Pertama, mari kita memahami tugas-tugas Nabi Elia. Mari kita buka di Lk.1.16-17. Di sini, kita melihat bahwa malaikat itu memberitahu bapa kepada Yohanes Pembaptis, Zakharia, bahwa Yohanes Pembaptis akan mempunyai roh dan kuasa Elia. Tugasnya adalah untuk membuat banyak orang Israel untuk kembali kepada Allah. Dari pokok ini, kita dapat mengetahui apa yang menjadi tugas Nabi Elia. Tugasnya adalah untuk memimpin umat Allah kepada pertobatan dan kembali kepada Allah. Kita harus menangkap dengan jeas bahwa Yakobus bukan sedang meminta kita untuk berusaha meneladani kuasa dari Elia. Dia mau kita pertama-tama meneladani hati Elia (1 Raja-raja 18.37), yakni, untuk memimpin mereka yang hilang untuk kembali kepada Allah. Dengan demikian, kita perlu untuk memilah dengan jelas dan tidak memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang sekunder. Yohanes Pembaptis juga dikatakan mempunyai hati yang sama dengan Elia, tapi Alkitab tidak pernah mencatat bahwa dia telah melakukan mukjizat-mukjizat seperti yang dilakukan oleh Elia. Namun, kesamaan di antara Yohanes Pembaptis dan Elia adalah di dalam kepedulian mereka pada hubungan bangsa Israel dengan Allah, dan bagaimana dengan segenap hati dan kekuatan mereka, mereka berusaha membuat bangsa Israel kembali kepada Allah. Itulah justru hal yang rasul Yakobus mau kita teladani. Amanat yang Allah berikan kepada kita di hari-hari terakhir ini adalah untuk memimpin umat ke dalam pertobatan dan kembali kepada Dia.
Pokok kedua adalah di Yak.5.17. Rasul Yakobus memperingatkan kita bahwa Elia adalah seorang yang karakternya sama dengan kita. Apa yang dimaksudkan dengan ini? Kata 'karakter', arti di dalam teks asli menunjuk kepada "kualitas/natur orisinil". Secara sederhana, Yakobus sedang mengingatkan kita bahwa Elia adalah seorang yang sama seperti kita, dalam darah dan daging. Elia dan kita semua membagi kodrat yang sama. Mengapa Yakobus perlu untuk mengatakan ini? Bagi saya, pokok ini sangat penting. Kita biasanya memandang pada nabi-nabi PL dengan cara pandang yang salah. Kita pikir, mereka itu berbeda dari kita. Allah memilih mereka karena mereka secara khusus lebih kudus dan benar. Mereka sempurna dan tak bercela, manusia yang tanpa kelemahan. Kita tidak pernah berpikir bahwa kita bisa menjadi seperti Elia, dipakai untuk menggenapi kehendak Allah. Dengan demikian, saya pikir ini adalah suatu peringatan dari rasul Yakobus yang sangat penting. Ingatlah : Elia mempunyai kodrat yang sama dengan kita. Dia mempunyai kelemahan yang kita miliki. Dia bukan sosok yang sempurna dan tak bercela seperti yang kita bayangkan.
Dari sisi apa Elia itu seperti kita? Mari kita membaca 1 Raja-raja 19.3. Di sini kita melihat Elia sedang melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya karena ia ketakutan. Apakah ayat ini mengagetkan Anda? Mengapa nabi yang begitu besar kuasanya ketakutan? Dia sedang melarikan diri demi menyelamatkan nyawanya karena ia ketakutan. Tidakkah hal ini melukai harga diri seorang nabi? Dapatkah Anda melihat bahwa Elia tidak sekuat yang kita bayangkan. Dia juga mempunyai saat-saat di mana ia gentar. Kita bisa membaca ay.4 bersama-sama. Kita melihat di sini bahwa Elia berdoa kepada Allah untuk mengambil nyawanya. Mengapa tiba-tiba dia mau mati? Jika Anda melanjutkan pembacaan, Anda akan tahu bahwa hal itu dikarenakan keputus-asaan dimana dia meminta agar Allah mencabut nyawanya. Dengan demikian, kita melihat satu lagi kelemahan Elia - dia bisa saja putus asa seperti kita. Saya mengutip rasa takut dan keputus-asaan Elia sebagai contoh, justru untuk memberitahu kita bahwa Elia tidak sekuat dan sesempurna yang kita bayangkan.
Mungkin, Anda akan berkata, jika demikian, mengapa Allah memakainya dan tidak Anda? Sekalipun Elia sama kodratnya dengan kita, memiliki kelemahan yang sama yang kita miliki, terdapat suatu hal yang kita perlu pelajari darinya. Hal ini adalah, setiap kali firman Allah datang kepadanya, dia akan taat. Seperti yang tercatat di 1 Raja-raja 19, saat Elia sedang ketakutan dan putus asa, firman Allah datang kepadanya dan dia memilih untuk tunduk kepada firman Allah pada akhirnya. Berbeda dengan Elia, saat kita takut dan putus asa, kita akan fokus pada perasaan kita dan tidak mau menaati firman Allah sedemikian rupa di mana kita dikalahkan oleh kelemahan kita dan tidak mempunyai ruang untuk mengalami kuasa Allah. Sebab itu, setiap kali kita merasa lemah, kita harus mengingat kata-kata rasul Yakobus. Elia memiliki kodrat yang sama dengan kita. Jika Allah dapat memakainya, Allah juga akan senang untuk memakai kita. Dengan demikian, di saat kita lemah, kita perlu untuk lebih lebih lagi bergantung pada Allah dan mengizinkan Dia untuk memanifestasikan kuasa-Nya di dalam kelemahan kita.
Yang ketiga, mengapa Allah memakai Elia secara begitu luar biasa? Kita telah menyebut tentang ketaatannya kepada firman Tuhan tadi, tapi terdapat satu lagi pokok yang penting, yakni, Elia mempunyai satu kepedulian yang mendesak terhadap umat Allah. Mari kita buka di 1Raja-raja 19.10. Kita melihat bahwa Elia sangat cemburu bagi Allah. Mengapa? Karena dia melihat bahwa bangsa Israel telah meninggalkan Allah. Ini menunjukkan bahwa Elia sangat amat prihatin dengan keadaan spiritual bangsa Israel. Sebenarnya, keputus-asaannya adalah suatu cerminan kepeduliannya untuk bangsa Israel. Mengapa Allah mendengarkan doa-doanya? Karena Allah tahu akan kepeduliannya yang mendalam bagi umat Allah. Dia peduli tentang apa yang menjadi kepedulian Allah dan Allah senang mendengarkan doanya bukan karena Elia itu seorang santo yang sempurna dan tidak bercela tapi karena kepeduliannya yang mendalam bagi umat Allah. Mari kita buka di Lk.1.16-17. Kita melihat di sini bahwa Yohanes Pembaptis mempunyai roh dan kuasa yang sama dengan Elia. Ini berarti memiliki hati yang sama dengan Elia. Saat hati kita merindukan keselamatan umat manusia, doa-doa kita juga akan didengarkan. Itulah rahasia dari kuasa Elia.
Oleh karena itu, saat kita memahami pokok-pokok ini tentang amanat Elia, semangatnya yang berapi-api untuk Allah, kepeduliannya untuk umat Allah, kita dapat memahami mengapa rasul Yakobus berkata bahwa kita harus membantu mereka yang telah menyimpang dari kebenaran untuk kembali di Yak.5.19-20. Justru inilah yang menjadi amanat dari Elia. Tugas kita adalah untuk menjadi terang Allah di zaman yang penuh kegelapan ini, memimpin mereka yang telah sesat untuk kembali kepada Allah. Suatu hal yang perlu kita semua lihat dengan jelas - rasul Yakobus bukan sedang menunjuk kepada penyebaran Injil dan memimpin orang untuk kembali kepada Allah pada umumnya. Secara khusus, dia sedang berbicara mengenai memimpin orang-orang Kristen untuk kembali kepada Allah. Yakobus menekankan bahwa kita harus bermula dengan diri kita sendiri, mengakui dosa kita kepada sesama dan saling mendoakan. Kita harus juga memimpin mereka yang telah menyimpang dari kebenaran untuk kembali kepada Allah. Semuanya ini harus bermula dengan Jemaat, umat Allah. Inilah justru yang menjadi tugas dan amanat Nabi Elia. Hidupnya adalah untuk memimpin umat Allah yang telah menyimpang untuk bertobat, agar mereka dapat sekali lagi melayani Yahweh. Hanya gereja yang sedemikian yang dapat menjadi terang dunia.
Seringkali, kita akan bertanya: mengapa Allah tidak mau memakai saya? Mengapa saya tidak mengalami kuasa Allah? Satu alasan yang pasti adalah karena kita tidak memiliki roh atau semangatnya Elia. Kita hanya menyibukkan diri dengan hal-hal kita sendiri, kenikmatan hidup, keluarga, masa depan dan bahkan keselamatan kita sendiri. Kita tidak berminat untuk mempedulikan kebutuhan umat Allah. Bukan hanya orang yang demikian tidak akan dipakai oleh Allah, mereka bisa saja sudah tidak lagi berada di antara orang benar karena dia tidak melakukan firman Tuhan yang mereka dengar.
Saya akan membuat satu kesimpulan yang sederhana di sini. Lewat pesan ini, saya mau membantu kita semua untuk memahami bahwa Allah mau setiap orang Kristen menjadi orang yang mempunyai semangat atau roh Elia. Mungkin Anda akan berkata, "Memang, saya yakin Elia mempunyai natur yang sama dengan saya, tapi saya mempunyai begitu banyak kelemahan sekarang dan saya masih hidup di dalam dosa. Bagaimana saya dapat menjadi seorang Kristen yang mempunyai hati Elia? Sebenarnya, rasul Yakobus telah memberitahu kita bagaimana untuk menjadi seorang Elia di Yak.5.14-16. Pertama-tama, dia mendorong kita untuk mengakui dan bertobat dari dosa-dosa kita. Kalau kita tahu, kita telah menyakiti hati Allah, lalu apa lagi yang kita tunggu? Mengapa kita tidak dengan segera mengakui dosa kita kepada pemimpin jemaat dan bertobat di depan Allah? Dengan cara demikian, hubungan kita dengan Allah dapat diperdamaikan. Untuk memiliki roh Elia, kita harus terlebih dahulu mempunyai hubungan yang baik dengan Allah, agar kita dapat memimpin orang lain kepada Allah. Selain dari pengakuan dan pertobatan, kita harus juga saling mendoakan, mendorong sesama untuk kembali kepada Allah. Setelah kita menangani permasalahan mendasar ini, kita akan menjadi orang yang benar di mata Allah dan Allah pasti akan mendengarkan doa-doa kita dan memakai kita untuk menggenapi kehendak-Nya. Lalu, mengapa Anda masih ragu-ragu?
Kunci Rahasia Doa Elia
Ayat Bacaan: 1 Raja-Raja 18:20-46.
"Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. -- Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel." Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih. Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air." (1 Raja-Raja 18:30-35)
Seperti nabi Elia melakukan mujizat di gunung Karmel yang mengakibatkan pertobatan suatu bangsa, yaitu bangsa Israel, demikianlah Gereja Tuhan akan mengalami hal yang serupa. Apa yang dilakukan Elia? Nabi Elia berdoa sehingga api kemuliaan Tuhan turun. Elia menantang nabi-nabi Baal: ke depan ini akan ada peperangan yang dahsyat, karena Iblis menurunkan jendral-jendralnya. Tapi, kemenangan pasti ada dipihak kita, sebab Tuhan yang berperang. Apa yang menjadi kunci rahasia dari nabi Elia, ketika Elia berdoa mengakibatkan pertobatan suatu bangsa, yaitu bangsa Israel.
Apa yang harus kita lakukan, ketika kita berdoa membawa terobosan dan pertobatan kepada banyak orang, seperti yang dilakukan oleh Nabi Elia:
1.     Perbaiki Mezbah bagi Tuhan (1 Raja-raja 18:30c)
"Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu" Apa yang dilakukan Elia sebelum doanya dijawab Tuhan, Elia memperbaiki Mezbah sebagai tempat untuk menaruh persembahan kepada Tuhan. Bagi orang yang tahu akan kunci rahasia sehingga hati Tuhan berkenan akan doa-doa kita adalah membawa PERSEMBAHAN, dan persembahan itu harus ditaruh diatas Mezbah. Langkah pertama Elia lakukan adalah perbaiki mezbah yang sudah runtuh terlebih dahulu. Mezbah bisa berbicara hidup kita, apakah masih berantakan, sudah tidak terawat lagi, rusak, ketika kondisi seperti itu, langkah pertama adalah SADAR DAN BERTOBAT. Harus berani memulai kembali kehidupan yang bergaul intim dengan Tuhan yaitu melalui Doa, Pujian dan Penyembahan.
2.     Harus Unity dan Sepakat (1 Raja-raja 18:31)
"Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. -- Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel."
Langkah yang kedua Elia lakukan adalah mengambil dua belas batu (12 Suku Israel). Ketika kedua belas suku Israel di persatukan maka akan terjadi Unity, tanpa unity doa kita tidak akan terjawab. Unity dan sepakat dalam doa akan membukakan pintu-pintu surga dan Tuhan akan memberikan jawaban.
"Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 18:19)
3.     Beri Persembahan yang Terbaik bagi Tuhan (1 Raja-Raja 18:34-35)
Elia tahu memberi persembahan yang terbaik bagi Tuhan, Elia mempersembahkan air, menyiram mezbah dengan air. Pada waktu itu, air menjadi barang yang langka dan berharga karena hujan tidak turun selama tiga setengah tahun. Oleh Elia, sesuatu yang mahal itu dipersembahkan bagi Tuhan. Persembahkanlah sesuatu yang langka dan mahal (uang, pengampunan, dll), maka doa-doa kita akan dijawab Tuhan.
Depresi
Ada dua tokoh dalam Alkitab yang berdoa minta mati kepada Tuhan.  Selain nabi Yunus, nabi Elia juga yang berdoa minta mati. Depresi adalah gangguan pada jiwa seseorang, yang mengakibatkan tekanan, kelesuan, kesedihan, dan kemerosotan. Depresi termasuk dalam kategori masalah besar di dunia. Ia disebut penyakit “Flu emosional”. Semua orang pada waktu tertentu bisa terkena depresi. Orang-orang kudus sekalipun terkenal mengalami depresi, dan Elia hanyalah satu contoh.
            Alkitab memberitahu kita bahwa Elia adalah nabi Allah yang luar biasa. Melaluinya Allah telah melakukan banyak mujizat, kebangunan rohani, dan terobosan berkat atas bangsanya. Tetapi ada satu orang yang tidak menyukai Elia. Ia adalah Izebel. Setelah Elia melakukan sebuah mujizat yang besar, Ahab, suami Izebel menceritakan kepada istrinya semua yang telah diperbuat oleh Elia. Izebel benci Elia. Ia sangat marah dan menyuruh seorang utusan menyampaikan pesan kepada Elia bahwa; “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu” Maksud Izebel adalah: “Jika aku tidak membunuhmu dalam waktu 24 jam, aku siap membunuh diriku sendiri”. Dan inilah Elia,  yang tidak pernah merasa takut selama tiga tahun, ketika seorang wanita mengacam nyawanya, ia menjadi takut, lalu lari ke padang gurun, dan bersedih. Di bawah pepohonan, ia berdoa supaya ia mati. Elia terkena depresi!. Alasan tertekannya jiwa Elia, dikarenakan cara berpikir yang salah.
Mengapa Elia begitu tertekan, sehingga tiba-tiba meminta agar lebih baik ia mati saja? Karena ia memainkan permainan Empat mental.
Pertama; Ayat 3: “Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya”
Elia tiba di bawah pohon Arar, dan berdoa: “Tuhan, sudahlah! Lebih baik aku mati saja. Aku tidak mau lagi berusaha dengan ini. Aku muak dengan semua ini. Aku berusaha menjadi hamba-Mu, tetapi tidak seorangpun melakukan yang benar. Aku hanya menyia-nyiakan hidupku, aku gagal, sekarang aku menyerah”
Permainan mental pertama. Yang mengusung Elia masuk dalam kekacauan ini adalah, Elia berfokus pada perasaan-perasaan, dan bukan pada fakta.
        Berfokus pada perasaan-perasaan dan bukan pada fakta, selalu akan mengakibatkan depresi. Kita berkonsentrasi pada bagaimana kita merasa, dan bukan pada kenyataan. Elia merasa gagal, dan ingin mati saja, karena sebuah peristiwa yang membuatnya takut. Mengapa ia lari? Karena ia merasa bahwa ia gagal, karena itu ia berpikir ia telah gagal. Saya menyebut ini sebagai “Memberi alasan secara emosional” konsepnya adalah “Aku merasakananya, jadi  aku yakin itu pasti benar” Dan ini menghancurkan siapapun.
        Para musisi, olahragawan, dan bintang-bintang film, sering berkata, setelah menyelesaikan sebuah pertunjukan mereka merasa seakan-akan gagal. Namun mereka tahu, bahwa mereka juga harus mengabaikan perasaan-perasaan tersebut. Perasaan tidak selalu benar, perasaan bukan fakta.
Saat Anda merasa Allah tidak Ada dengan Anda, itu tidak berarti Allah benar-benar sirna dari jagat raya. Dia ada, bahkan disaat Anda menghianati-Nya. Dia hanya memalingkan wajah-Nya dari Anda, tetapi Dia masih ada dengan Anda.
        Perasaan seringkali berdusta. Jadi jangan berfokus pada perasaan, tetapi pada fakta, atau kebenaran. Saat Anda kurang dalam suatu bidang, Anda tidak benar-benar gagal menjadi suatu pribadi. Itulah sebabnya Yesus suka berkata: “Kamu akan tahu kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh 8:32) Pikirkanlah kebenaran, fakta, dan bukan perasaan. Saat Anda menyusuri suatu lorong kegelapan dalam hidup, dan tiada seorangpun tahu, apa sesungguhnya yang sedang meletihkan anda, saat Air mata Anda membanjiri pipi Anda, karena semua orang memalingkan wajahnya dari Anda, berpeganglah pada kebenaran, fakta, dan jangan pada perasaan Anda.

Kedua,  Ayat 4 “Cukuplah itu! sekarang ya Tuhan, ambilah nyawaku, sebab aku tidak lebih baik, dari nenek moyangku
Permainan mental kedua yang dibuat oleh Elia, ialah, Karena ia mulai membandingkan dirinya dengan orang lain.
       Elia merasa ia tidak lebih baik dari orang lain, sebab itu ia berpikir bahwa ia sama saja seperti orang lain. Ini adalah kekeliruan. Allah menciptakan kita unik. Kita tidak sama. Hanya Anda yang menjadi seperti Anda. Dan Allah menyukai itu.
Kebanyakan dari kita telah jatuh ke dalam jebakan pikiran. Saat kita merasa tidak terlalu baik dalam suatu bidang, kita tergoda untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. “Seandainya aku bisa seperti dia, aku akan bahagia”
Disaat Anda mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain, Anda sedang menginginkan depresi. Alkitab berkata bahwa hal itu berbahaya, karena tidak bijak. “Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada, atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memuji diri sendiri” (2 Kor 10:12a) Ketika kita  mulai  membandingkan diri dengan orang lain, kita cenderung mengkritik kekurangan-kekurangan kita, karena kelebihan-kelebihan orang lain. Kita lupa bahwa orang-orang itu juga mempunyai bagian yang lemah, dimana kita lebih kuat di dalamnya. Keluhan tidak membawa hasil, demikian juga dengan kritikan. Hal itu hanya akan mendatangkan tekanan batin. Semakin Anda mengkritik suatu kekurangan, semakin Anda kehilangan kekuatan. Anda menjadi merosot, tak bergairah, dan kehilangan harapan.
      Jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain. Ingatlah bahwa dalam suatu kekuatan, selalu ada suatu kelemahan. Jika Anda selalu berusaha meniru orang lain, dan “mencambuk” diri Anda untuk menjadi seperti mereka, Anda akan depresi."Tak perlu merasa dirimu kurang baik dari orang lain, karena bagi seseorang kamulah yang terbaik dari orang lain"
Ketiga, Ayat 10 “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang”
Permainan mental ketiga yang Elia lakukan adalah, Karena ia ingin mengendalikan apa yang ada diluar kendalinya.
       Elia menatap Allah dan berkata: “Allah Engkau lihat, bahwa aku telah bekerja keras selama tiga tahun, tetapi tetap saja mereka sedikitpun tidak lebih dekat dengan-Mu. Aku sudah benar-benar berusaha, tetapi mereka tetap masih sama seperti sebelumnya” Elia menyalahkan diri sendiri, karena hal yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya. Allah memilih Elia untuk menjadi penyambung lidah-Nya, menyampaikan apa yang Allah ingin sampaikan, dan bukan untuk “Memproduksi” orang-orang yang taat kepada Allah. Ini bagian Allah! Tugas Elia hanya menyampaikan, dan melakukan apa yang Allah perintahkan, selanjutnya adalah bagian Allah. Mengubah orang-orang menjadi lebih baik, bukanlah tanggung jawab kita. Itu kehendak Allah, karya Allah, perbuatan Allah. Bagian kita hanyalah melakukan apa yang Allah minta kita lakukan, dan menyampaikan apa yang Allah minta kita sampaikan.
        Jika Anda menolong orang lain, cepat atau  lambat Anda akan menyadari bahwa orang-orang tidak merespon seperti yang Anda harapkan. Anda bangun pagi, dan masuk ke kamar doa untuk berdoa, dan Anda mengharapkan seisi keluarga bangun tepat waktu untuk berdoa bersama. Namun mereka selalu terbelakang, bahkan tidak terlibat. Anda tidak perlu merasa bersalah atau gagal atas respon mereka. Ingatlah bahwa Allah telah memberikan kehendak bebas, dan setiap orang berhak untuk mengambil sebuah keputusan, dan Anda tidak perlu bertanggung jawab atas keputusan mereka. Jika Anda mengambil tanggung jawab yang Allah tidak pernah maksudkan untuk kita, Anda akan depresi.
Salah satu dusta iblis ialah mendorong mitos “Anda bertanggung jawab atas perubahan hidup seseorang”. Allah bukan Anda, dan Anda bukan Allah. Sedetik sajapun, Allah tidak akan mengijinkan Anda untuk menggantikan-Nya menjadi Allah. Lakukanlah bagian Anda, dan jangan merasa bersalah atas apa yang diluar kendali Anda.

Keempat; Ayat 10b “Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku”
Permainan mental keempat yang Elia lakukan ialah, Membesar-besarkan sesuatu yang negatif.
        Elia memberitahu Allah bahwa, “Semua orang menentang aku, tidak ada lagi yang sependapat dengan aku. Mereka yang mendukung aku telah terbunuh, dan sekarang aku sebatang kara” Ia membesar-besarkan suatu kabar buruk. Tetapi faktanya, tidak semua orang menentang dia. Hanya satu orang saja, yaitu Izebel. Dan apa yang ia dengar hanyalah sebuah ancaman. Seandainya Elia memikirkan hal itu, dan bukannya berfokus pada perasaannya, dengan segera ia akan menyadari bahwa, Ezebel tidak benar-benar ingin membunuhnya. Benar Ratu itu mengirim seorang utusan dengan pesan ancaman, tetapi jika Izebel benar-benar ingin membunuh Elia, ia tidak akan mengirim peringatan, ia pasti mengirim seorang pembunuh. Izebel membenci Elia, sebagian karena pengaruhnya yang besar. Adalah kebodohan bagi ratu untuk membunuh Elia, karena peristiwa itu akan dianggap martir, dan hal itu meningkatkan pengaruh Elia. Izebel cerdik, untuk menyingkirkan Elia. Ia hanya ingin membuat Elia tampak seperti seorang pengecut di hadapan bangsa Israel. Dengan demikian Elia dipermalukan, dan pengaruhnya memudar.
      Tetapi Elia membesar-besarkan hal ini. Ketika ia menerima pesan tersebut, Ia tidak berhenti sejenak untuk mengevaluasi ancaman itu, ia langsung melarikan diri. Membesar-besarkan sesuatu yang negatif, akan menjadikan kita tampak seperti seorang pengecut. Hal itu akan menyebabkan tekanan, ketakutan, dan perasaan tak berguna. Saat Anda dalam suatu masalah, tenangkan hati Anda, dan cobalah untuk mengevaluasi apa tujuan dari masalah itu. Lihatlah segala sesuatu dari cara pandang yang benar, jangan melebih-lebihkan suatu situasi. Ingatlah, bahwa seberat apapun masalah yang Anda hadapi, Allah tidak mengharapkan Anda melarikan diri. Evaluasilah masalah Anda, temukan kebenaran-kebenaran dari tujuan masalah tersebut, dan ambilah sikap yang Allah harapkan Anda lakukan.
Elia baru mengalami kemenangan yang gemilang melawan nabi-nabi Baal.  Hal itu membuat ratu Izebel murka. Ia mengancam akan membunuh Elia.   Rupanya ancaman itu serius.  Hal ini membuat Elia pergi menyelamatkan nyawanya.
Sesampai di Betsyeba, Elia berhenti dan berdoa.  Apa yang didoakannya?  Ia berdoa minta mati!
Sungguh mengejutkan.  Seorang hamba Tuhan yang luar biasa dan dikagumi banyak orang justru berdoa minta mati (1 Raj. 19:4b).
Mengapa Elia berdoa minta mati?
Mungkin hal itu dikarenakan kulminasi dari beberapa sebab, yaitu: 1) Ia kecewa karena umat Israel, khususnya raja Ahab, tidak mau bertobat. 2) Ia putus asa karena ia mengira hanya tinggal dia sendiri yang bekerja untuk Tuhan. 3) Ia takut karena ancaman dari ratu Izebel yang hendak membunuhnya.  4) Ia jatuh ke dalam depresi yang berat.
Elia hanya melihat kepada diri sendiri dan situasi yang ada.  Itu sebabnya ia kecewa, putus asa, takut dan depresi yang  berat. Hal itu membuatnya berdoa minta mati.
Tuhan mengasihi dan peduli pada Elia. Ia tidak mencabut nyawa Elia, tetapi Ia datang untuk memberi pertolongan!
1) Ia memberikan istirahat, makan dan minum kepada Elia (1 Raj. 19:5-8).  Kebutuhan fisiknya diperhatikan.
2) Setelah Elia lebih kuat secara fisik, Ia bertanya kepada Elia, “Apa kerjamu di sini, hai Elia?” (1 Raj. 19:9,13).   Dengan itu Tuhan mau membangkitkan kesadaran Elia akan tugas dan panggilannya yang semula.
3) Tuhan memberi tugas baru kepada Elia untuk mengurapi tiga orang,  yaitu Hazael menjadi Raja Aram, Yehu menjadi raja Israel, dan Elisa menjadi nabi yang akan menggantikannya (1 Raj. 19:15-16).   Selain melayani, Elia harus mempersiapkan pengganti yang akan meneruskan pelayanannya.   Visi dan misi Elia semakin diperjelas.
4) Ia memberitahu Elia bahwa ada 7000 orang yang tetap setia kepada Tuhan (1 Raj. 19:18).  Tuhan meneguhkan hati Elia bahwa ia tidak sendiri.
Elia bangkit.  Ia kembali melayani Tuhan dengan setia.   Ia tidak lagi berfokus pada diri dan kesulitannya, tetapi berfokus pada Tuhan. Dengan segenap hati ia melaksanakan tugas dan panggilan dari Allah.
Semua orang bisa jatuh, tanpa terkecuali.  Orang yang merasa dirinya kuat, justru rentan terhadap kejatuhan.  Itu sebabnya kita harus senantiasa waspada dan berdoa agar tidak jatuh dalam menghadapi berbagai pencobaan.
Janganlah mengarahkan pandangannya hanya pada diri dan situasi semata, tetapi arahkanlah hati dan pikiranmu kepada Allah.    Ingatlah tugas dan panggilanmu, serta  perjelaslah visi dan misimu.
Ingatlah Filipi 4:13 yang mengatakan: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”


Senin, 27 Oktober 2014

Marketing

9 Trik Supermarket Bikin Pembeli Jadi Boros


Rencana belanja kadang tak berguna saat Anda sudah masuk ke toko atau supermarket. Tetap saja, ada banyak barang yang menarik perhatian dan mendorong Anda membelinya meski tidak masuk daftar kebutuhan pribadi.
Tak perlu heran, toko dan supermarket besar memang memiliki trik khusus untuk membuat para konsumen boros saat berbelanja.
Mulai dari supermareket hingga butik pakaian, semuanya mengatur tampilan barang seapik mungkin agar Anda menghabiskan sebanyak mungkin uang yang dimiliki.
Jangan salah, semua susunan barang di toko dan supermarket memiliki tujuannya masing-masing. Secara keseluruhan semuanya memang ditujukan agar Anda berbelanja.
Berikut sembilan trik supermarket agar Anda boros belanja seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (28/10/2014):
1. Tulisan SALE yang besar dan tebal
Salah satu cara yang paling ampuh untuk membuat masyarakat datang berbelanja adalah dengan memasang tulisan `SALE` yang tebal dan besar dengan warna mencolok. Itu akan mengundang orang datang dan pada akhirnya membeli barang-barang yang tidak didiskon.
2. Kereta belanja
Pertama kali masuk ke supermarket, terdapat jejeran kereta belanja. Pada 1930-an, kereta belanja memang sengaja dirancang untuk membantu konsumen membeli banyak barang dengan lebih mudah.
3. Menyimpan kebutuhan sehari-hari di bagian belakang
Supermarket biasanya menyembunyikan produk-produk kebutuhan harian seperti susu dan minuman berenergi di rak belakang. Strategi ini ditujukan agar para pembeli melalui seluruh bagian toko untuk mendapatkannya.
Bukan tidak mungkin selama mengelilingi supermarket, para konsumen tertarik dan membeli barang lain juga.
4. Memancing mata untuk berbelanja
Berbagai benda yang diharapkan dibeli konsumen biasanya ditempatkan sejajar dengan mata orang dewasa. Langkah ini dapat membantu konsumen untuk cepat menentukan pilihan.
Ada juga level pancingan penglihatan untuk anak-anak. Tengok saja, mainan, sereal coklat, permen dan hal menarik lain untuk anak biasanya disimpan di rak yang agak rendah untuk menarik perhatiannya.
5. Barang mudah dijangkau
Sejumlah toko dan supermarket biasanya menempatkan sebagian produknya di tempat yang mudah dijangkau. Sejumlah penelitian menunjukkan, menyentuh barang dapat meningkatkan keinginan untuk membeli barang.
6. Warna supermarket/toko
Warna juga dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli. Banyak orang yang lebih tertarik masuk ke toko yang didominasi warna merah, jingga dan kuning.
Tapi warna hijau dan biru juga mendorong konsumen untuk berbelanja lebih besar.
7. Musik
Beberapa penelitian menunjukkan tempo musik yang lamban dapat membuat para konsumen merasa nyaman. Selain itu, musik yang lambat juga memancingnya untuk menghabiskan lebih banyak uang.
Musik-musik klasik terbukti membuat orang ingin membeli barang dengan harga mahal.
8. Waktu diskon yang terbatas
Di depan toko atau supermarket, Anda juga biasanya melihat tawaran dengan waktu terbatas. Dengan pembatasan itu, Anda biasanya merasa perlu membeli barang sesegera mungkin.
9. Permen dan coklat di dekat kasir
Salah satu area paling menguntungkan adalah bagian antrean konsumen. Pihak supermarket biasanya memajang permen, coklat atau majalah di samping orang-orang yang sedang mengantre dan memaksanya membeli barang.(Sis/Nrm)

Kamis, 03 April 2014

Analisa Rasio



                                  Analisis Rasio

Adalah suatu analisa yang dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan dalam suatu periode waktu tertentu.
Rasio Likuiditas
Adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban atau hutang-hutang jangka pendeknya. Ada beberapa rasio yang masuk dalam kelompok Rasio Likuiditas.

a. Current Ratio

Menunjukkan jumlah kewajiban lancar yang dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar. Semakin tinggi hasil perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Current Ratio = (Kas + Bank + Piutang+ Persediaan) : (Hutang Lancar)

Misal CR = 1,23 kali artinya setiap 1 rupiah hutang dijamin oleh 1,23 rupiah aktiva lancar

b. Quick Ratio
Mengukur apakah perusahaan memiliki asset lancar (tanpa harus menjual persediaan) untuk menutup kewajiban jangka pendeknya, semakin baik kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya.

Quick Ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan) : (Kewajiban Lancar)

Misal QR = 2,14 kali artinya setiap 1 rupiah hutang dijamin oleh 2,14 rupiah aktiva lancar



Rasio Rentabilitas
Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba. Yang termasuk dalam kelompok Rasio Rentabilitas adalah :

a.      Return On Investment (ROI)
Menunjukkan tingkat pengembalian bisnis dari seluruh investasi yang telah dilakukan dengan membandingkan nilai laba bersih terhadap nilai investasi.

Return On Investment = (Laba Setelah Pajak) : (Nilai Investasi)

ROI > Bunga pinjaman à Proyek layak dilaksanakan
ROI < Bunga pinjaman à Proyek tidak layak dilaksanakan
ROI = Bunga pinjaman à Proyek boleh / tidak boleh  dilaksanakan


b.      Metode Analisis Pacback Periode

Adalah pengukuran periode dalam menutup kembali biaya investasi (initial cash investment)  dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yang akan diterima.

PP  = (Jumlah Nilai Investasi) : (Jumlah Kas yg masuk per tahun) x 1 tahun

PP > dari maximum PP yg ditetapkan à Proyek tidak layak dilaksanakan
PP < dari maximum PP yg ditetapkan à Proyek layak dilaksanakan
PP = maximum PP yg ditetapkan à Proyek boleh / tidak boleh  dilaksanakan

c.       Metode Analisis NPV (Net Present Value)

Adalah analisis untuk mengetahui nilai arus kas yang akan diterima selama periode investasi (NPV2) apakah lebih besar atau lebih kecil  dibandingkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan pada saat sekarang (NPV1)

d.      Metode Analisis Internal Rate of Return

Adalah pengukuran besaran diskon factor (df) tingkat suku bunga yang diperoleh dengan men-sekarangkan (presentate) aliran kas yang akan diterima selama periode investasi.

Contoh Soal:
Pak Komang bermaksud mendirikan apotek. Dalam usulan FS membutuhkan dana bangunan dan sarana Rp. 250.000.000,-.
Nilai residu diperkirakan Rp. 50.000.000,-
Modal kerja (kas, bank, barang dagangan) sebesar Rp. 50.000.000,- dengan proyeksi laporan L/R tahun 1 sebagai berikut :

Penjualan                     Rp. 800.000.000
HPP                             Rp. 640.000.000
Biaya Usaha                Rp.   60.000.000
Laba sesudah pajak     Rp.   95.000.000

Kemudian usulan FS diajukan ke bank untuk memperoleh pinjaman. Setelah dianalsisis bank menetapkan pinjaman Pak Komang disetujui dengan catatan lama pinjaman 5 tahun, bunga 15% pertahun.
Proyeksi L/R pada tahun berikutnya (selama 5 tahun) dianggap sama. Buatlah analisa keuangannya…

a.       Penilaian dengan Payback Periode :
Jumlah Investasi : Rp. 250.000.000 + Rp. 50.000.000 = Rp. 300.000.000
Jumlah Kas masuk pertahun Rp. 95.000.000

Jadi PP = Rp. 300.000.000 / Rp. 95.000.000 x 1 tahun = 3,23 tahun

Kesimpulan sementara : lamanya pengembalian pinjaman bank 5 tahun, sedangkan apotek dengan tingkat perolehan laba sebesar Rp. 95.000.000 pertahun mampu menutup pinjaman selama 3,23 tahun ….-à layak

b.      Penilaian dengan ROI :
ROI = Rp. 95.000.000 / Rp. 300.000.000 x 100% = 31,67 %

Kesimpulan sementara : ROI yang diperoleh dengan laba sebesar Rp. 95.000.000 adalah 31,67% yang lebih besar dari 15% tingkat suku bunga --à Layak

c.       Penilaian dengan IRR :
Pengembalian pinjaman dari bank 5 tahun
Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 15% pertahun
Asumsi perolehan L/R selama 5 tahun stabil /tetap
Nilai residu fix asset dan modal kerja 50+50 = 100 jt

Tahap menghitung IRR dengan Trial & Error

Trial Error I : dengan df1 yang besarnya = suku bunga bank 15% aliran kas, df 15% (df1) selama 5 tahun

Thn
Aliran Kas Masuk
DF 15%
NPV ALIRAN KAS
0
(300,000,000)
1
-300,000,000
NP1
1
95,000,000
0.8695
82,602,500

2
95,000,000
0.7561
71,829,500

3
95,000,000
0.6575
62,462,500

4
95,000,000
0.5717
54,311,500

5
95,000,000
0.4972
47,234,000


100,000,000
0.4972
49,720,000




368,160,000
NP2

▲1 = NPV2 – NPV1 = 368.168.000 – 300.000.000
▲1 = 68.000.000


Trial Error II : dengan df2  = 23%  selama 5 tahun

Thn
Aliran Kas Masuk
DF 23%
NPV ALIRAN KAS
0
(300,000,000)
1
-300,000,000
NP1
1
95,000,000
0.813
77,235,000

2
95,000,000
0.661
62,795,000

3
95,000,000
0.5374
51,053,000

4
95,000,000
0.4369
41,505,500

5
95,000,000
0.3552
33,744,000


100,000,000
0.3552
35,520,000




301,852,500
NP2

▲2 = NPV2 – NPV1 = 301.000.000 – 300.000.000
▲2 = 1.000.000


Trial Error III : dengan df2  = 24%  selama 5 tahun

Thn
Aliran Kas Masuk
DF 24%
NPV ALIRAN KAS
0
(300,000,000)
1
-300,000,000
NP1
1
95,000,000
0.8065
76,617,500

2
95,000,000
0.6504
61,788,000

3
95,000,000
0.5245
49,827,500

4
95,000,000
0.423
40,185,000

5
95,000,000
0.3411
32,404,500


100,000,000
0.3411
34,110,000




294,932,500
NP2

▲2 = NPV2 – NPV1 = 294.932.000 – 300.000.000
▲2 = - 5.000.000

Menetapkan df2 yang menghasilkan ▲2 yang paling mendekati 0 (nol).
Dari hasil trial dan error kedua dan ketiga diperoleh bahwa :
▲2 dgn df2 23% = 1.000.000 -àmendekati 0 (nol)
▲2 dgn df2 24% = -5.000.000

Mencari IRR :
IRR = (df1) + [ (▲1) / (▲1) + (▲2) x (df2-df1)]
IRR = 15% + [ 68.000.000/ 68.000.000 + 1.000.000 x (23%-15%]
IRR = 15% + 7.84%
IRR = 22.84%

Kesimpulan sementara : IRR yang diperoleh 22,84%> suku bunga pinjaman bank -à pinjaman layak

d.      Penilaian dengan Analisa NPV :

▲NPV = NPV2 – NPV1

▲NPV = 368.000.000 – 300.000.000
▲NPV = 68.000.000

Kesimpulan sementara : ▲NPV yang diperoleh dengan suku bunga 15% hasilnya positif, Rp. 68.000.000 -à Layak

 

Rasio Aktivitas
Adalah rasio yang menunjukkan efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Yang termasuk dalam kelompok Rasio Aktivitas adalah :

Asset Turnover
Perputaran aktiva menunjukan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aktiva) guna menghasilkan penjualan. Secara umum dikatakan bahwa semakin besar rasio ini akan semakin bagus karena menjadi pertanda manajemen dapat memanfaatkan setiap rupiah aktiva untuk menghasilkan penjualan.

Asset Turnover = (Penjualan Bersih) : (Total Aktiva)

Misal Asset Turnover = 2,89 kali … artinya bahwa manajemen mampu mengelola seluruh investasi sebanyak 2,89 kali setahun. Rata-rata perputaran  = 365/2,89 adalah 126 hari


Receivable Turnover
Perputaran piutang dagang menunjukkan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam satu tahun. Apabila tidak diperoleh rincian penjualan kredit, dapat digunakan Penjualan sebagai penggantinya dengan asumsi seluruh Penjualan yang dilakukan dengan cara kredit.

Receivable Turnover = (Penjualan Kredit) : (Piutang Dagang)

Rata2 Piutang Dagang = (Saldo Awal + Saldo Akhir) / 2

RTO = 25,9 kali………..
Rata-rata umur piutang = 365/25,9 = 14 hari


Average Collection Period
Periode Pengumpulan Piutang Dagang mengukur periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang persahaan. Semakin kecil hasilnya menunjukkan hasil yang semakin baik.

Average Collection Period = (Piutang x 360) : (Penjualan Kredit)

Invertory Turnover
Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang dagangan perusahaan berputar dalam suatu periode tertentu.

Inventory Turnover = (Harga Pokok Penjualan) : (Persediaan)

Rata-rata persediaan = (Persediaan awal+ Persediaan Akhir) /2

ITO = 2,89 kali ….
Rata-rata persediaan = 365/2,89  126 hari ………artinya rata-rata umur persediaan 126 hari  

Account Payable Turnover
Perputaran Utang Dagang menunjukkan perputaran utang dagang dalam suatu periode tertentu.

Account Payable Turnover = (Harga Pokok Penjualan) : (Utang Dagang)