Rabu, 28 November 2012

Bunda Theresa

Jika tidak ada kedamaian di antara kita, itu dikarenakan kita telah melupakan bahwa kita memiliki satu sama lain. If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud tersembunyi di balik perbuatan baik yang engkau lakukan itu. Tetapi tetaplah berbuat baik.
 
Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan teman-temanmu iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
 
Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.
 
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun dapat dihancurkan oleh orang lain dalam satu malam saja. Tetapi janganlah berhenti dan tetaplah membangun.
 
Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.
 
Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi teruslah berbuat baik (Mother Teresa)

”In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love.”
Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

Be happy in the moment, that’s enough. Each moment is all we need, not more. – Berbahagialah saat ini, itu sudah cukup. Setiap saat itulah yang kita perlukan, tidak lebih….

Life is an opportunity, benefit from it.
Life is beauty, admire it.
Life is bliss, taste it.
Life is a dream, realize it.
Life is a challenge, meet it.
Life is a duty, complete it.
Life is a game, play it.
Life is a promise, fulfill it.
Life is sorrow, overcome it.
Life is a song, sing it.
Life is a struggle, accept it.
Life is a tragedy, confront it.
Life is an adventure, dare it.
Life is luck, make it.
Life is too precious, do not destroy it.
Life is life, fight for it.

I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love.
Saya telah menemukan sebuah paradoks, bila anda mencintai sesuatu sampai rasanya menyakitkan, maka tidak akan ada lagi rasa sakit, yang ada hanya rasa cinta yang bertambah.

Senin, 26 November 2012

Jalan-jalan

1. Anggaran Tour
Sebaiknya Anda menentukan jumlah uang yang dianggarkan untuk berlibur nanti sebelum memilih paket perjalanan. Kemudian bagi anggaran tersebut menjadi dua, yaitu untuk dipakai biaya tour maupun uang saku selama dalam perjalanan. Dalam menggunakan uang saku itu, Anda harus bisa disiplin dalam menggunakannya. Sangat dianjurkan sekali untuk melakukan penukaran uang asing sebelum keberangkatan.
2. Menentukan Tour
Pada zaman seperti sekarang ini, sangat mudah untuk mencari lalu membandingkan harga tour yang satu dengan harga tour lainnya. Tapi ada satu kendala; Jangan pernah langsung menelan mentah-mentah harga yang tercantum di daftar harga. Pastikan terlebih dahulu apakah harga tersebut sudah termasuk tiket pesawat, biaya mengunjungi semua tempat wisata, biaya makan, pajak bandara (airport tax), jenis maskapai penerbangan yang digunakan dan jenis penginapan pada saat tour. Denga memperhatikan hal tersebut, maka Anda akan dapat membandingkan harga dengan paket tour lainnya.
3. Pemesanan Paket Tour
Pemesanan paket tour dapat dilakukan jauh hari sebelumnya. Semakin jauh jadwal pemesanan Anda, maka Anda akan memperoleh harga yang jauh lebih murah dikarenakan biaya pemesanan tiket jauh hari sebelum keberangkatan akan jauh lebih murah, begitu juga dengan biaya akomodasi dan hotel.
Anda juga perlu mengetahui bahwa dalam tour ada periode yang bernama High Season, yaitu waktu yang mendekati hari libur panjang, dimana akan banyak orang yang berlibur dan bepergian ke berbagai tempat liburan. Itulah yang menyebabkan harga paket tour menjadi sangat tinggi.
4. Jumlah Peserta
Bila ingin menekan biaya dalam perjalanan, berangkatlah dengan jumlah orang yang banyak. Makin banyak orang yang berangkat maka akan makin mudah dalam memperoleh paket tour murah ke luar negeri. Dengan itu pula maka biaya sewa bus, pemandu tour, dan hotel akan jauh lebih murah.
5. Tempat Belanja
Dalam memilih tempat berbelanja, pastikan Anda menanyakan terlebih dahulu kepada Tour Guide, tempat belanja mana yang sekiranya layak untuk dikunjungi atau tidak. Pastikan juga untuk menanyakan harga tiap-tiap barangnya, karena bias jadi harga barang di tempat yang satu lebih murah atau mahal disbandingkan dengan tempat lainnya.
6. Komunikasi
Bila ingin berkomunikasi ke Indonesia baik lewat SMS ataupun Telepon, hindari memakai SIM Card Indonesia, karena biaya komunikasi dari luar negeri ke Indonesia akan menghabiskan banyak pulsa. Sebagai solusinya, Anda bisa mencari informasi mengenai operator lokal Negara setempat yang memiliki fasilitas telepon murah ke dalam maupun luar negeri untuk berkomunikasi. Lebih mudah lagi bila Anda menggunakan smart phone, karena bisa menggunakan fasilitas Wi-Fi bila berada di area yang menyediakan internet gratis, untuk berkomunikasi.
Itulah beberapa tips tour murah ke luar negeri. Dengan tips tersebut, semoga Anda tidak takut kehilangan banyak uang lagi bila berencana tour ke luar negeri. Pastikan semua tips di atas dapat Anda aplikasikan pada saat berlibur ke luar negeri. Selamat berlibur bagi Anda dan keluarga yang ingin meluangkan waktunya di luar negeri.(rei)

VOIP

Anda sering melakukan telepon ke luar negeri? Mungkin telepon ke teman ataupun keluarga yang sedang ada di luar Indonesia. Mulai sekarang Anda tidak perlu khawatir untuk menelepon kerabat atau kolega Anda kapan saja melalui handphone, karena kini semua operator sudah menyediakan layanan VOIP.
VOIP merupakan singkatan dari Voice Over Internet Protocol. Singkat kata menelepon melalui voip ini adalah menelepon menggunakan jalur internet, contohnya seperti skype atau aplikasi sejenis nya. Jadi apabila Anda menelepon menggunakan layanan VOIP, operator yang Anda gunakan akan menyambungkan ke operator negara yang dituju melalui koneksi internet, lalu operator di negara tujuan tersebut akan menghubungkan ke nomor tujuan.
Karena itu, tarif telpon menggunakan layanan VOIP ini pun menjadi sangat terjangkau. Contohnya apabila menggunakan kartu AS menelepon menggunakan VOIP ke Singapore atau Hongkong tarifnya hanya Rp.360/menit atau Rp.21,600/jam. Apabila menggunakan XL, menelepon ke Singapore hanya Rp.80/6detik.
Caranya adalah tinggal menambahkan kode VOIP (berbeda tergantung masing-masing operator) + kode negara + no tujuan. Berikut adalah kode voip dari masing-masing operator:
. TELKOMSEL (Kartu Halo, Simpati, Kartu As) = 01017
-. INDOSAT (Matrix, Mentari, IM3) = 01016
-. XL = 01000
-. 3 (Three) = 01089
-. AXIS = 01012
-. Sia = 01010
-. MOBILE-8 (Fren dan Hepi) = 01068
-. Telkom / Flexi = 01017
-. Smart = 01033
Contohnya apabila ingin menelepon ke Singapore menggunakan XL, tinggal dial di handphone anda: 0100065xxxxxxxx (x = no yang dituju).
Namun menelepon menggunakan VOIP juga memilki kelemahan, yaitu suaranya tidak akan selalu sejelas menggunakan jalur telepon biasa dan respon pun kadang-kadang agak terlambat. Namun normalnya sekitar 80% dari kualitas menggunakan jalur telepon normal. Jadi masih dalam level toleransi demi menghindari tagihan telepon membengkak.

Senin, 12 November 2012

Biogas2

Membuat Penampung Biogas

6 04 2010 Bismillah. Pada tulisan kali ini saya ingin berbagi ilmu tentang perancangan sebuah penampung biogas. Tulisan di sini merupakan hasil pengalaman saya searching di google dari berbagai sumber. Saya mengangkat topik perancangan penampung biogas karena saya pernah mendapat tugas merancang sebuah penampung unit biogas pada mata kuliah Proyek Terpadu 1 di Teknik Mesin. Maka, pada pembahasan kali ini hanya dibatasi pada unit penampung biogas saja, mungkin bagian-bagian lain hanya disinggung sedikit. Simak pembahasannya di sini, semoga bermanfaat.
  1. Pendahuluan
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan–bahan organik termasuk diantaranya kotoran manusia dan hewan, dan limbah domestik yang berasal dari rumah tangga. Biogas memiliki kompsisi sebagai berikut:
CH4 (metana) ± 60 %
CO2 (karbon dioksida) ± 38 %
(N2, O2, H2, & H2S) ± 2 %
Bahan baku biogas biasanya adalah kotoran hewan (sapi, kuda, dan lainnya), kotoran manusia, atau lainnya. Secara garis besar, unit untuk memproduksi biogas terdiri dari digester, pengaduk, dan penampung.
(sumber gambar: kamase.org)
Prinsip kerja unit produksi biogas intinya seperti ini:
Bahan baku biogas dimasukkan ke dalam digester, lalu dicampur air dengan perbandingan (biasanya) 1:2. Lalu campuran tersebut diaduk oleh suatu pengaduk agar campuran bahan baku dengan air merata. Setelah itu didiamkan sehingga terbentuk gas metana. Semakin besar kandungan metana, semakin besar pula kandungan energy (nilai kalor) pada biogas tersebut. Setelah itu, gas metana dialirkan menuju suatu penampung untuk disimpan sementara atau bisa langsung digunakan. Tapi biasanya ditampung dahulu di penampung biogas karena banyak manfaatnya. Saat kita membutuhkan biogas untuk keperluan kita, kita tinggal mengalirkan biogas dari penampung ke kompor/unit instalasi biogas untuk dikonsumsi. Untuk mendesain sebuah unit produksi biogas, pertimbangan-pertimbangan yang harus dipikirkan adalah:
  • Ekonomis
Ketersediaan dana sangat mempengaruhi desain yang akan dibuat. Semakin minim dana semakin sederhana desain, dan semakin besar dana, semakin bagus desainnya. Instalasi yang ideal harus dengan biaya yang seminimal mungkin dengan kualitas yang setinggi mungkin. Jadi pilihlah bahan yang murah namun memiliki tingkat keawetan tinggi.
  • Sederhana
Desain harus sederhana tidak hanya dalam hal konstruksi tetapi juga untuk  operasional dan perawatannya (O&M). Hal ini adalah merupakan pertimbangan  penting khususnya untuk daerah pedesaan dimana kemampuan SDM dalam baca- tulis masih rendah dan tenaga kerja trampil masih jarang.
  • Keawetan (durability)
Konstruksi instalasi biogas memerlukan ketrampilan khusus dalam pembuatan agar  lebih tahan lama meskipun hal ini memerlukan investasi awal yang lebih mahal.
  • Frekuensi Penggunaan
Frekuensi penggunaan juga mempengaruhi desain. Seperti mesin  yang semakin sering dipakai semakin sering di servis, unit produksi biogas juga perlu mempertimbangkan frekuensi penggunaannya untuk memproduksi biogas. Jika ingin menggunakan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dan rata-rata penggunaan per hari tidak tinggi, maka kualitas material dan ukuran komponen bisa diturunkan guna menekan pengeluaran. Tetapi apabila ingin digunakan dalam jangka waktu yang lama dan rata-rata penggunaan per harinya tinggi, maka butuh material yang lebih biak dan ukuran komponen yang berbeda yang tentunya memakan lebih banyak biaya.
(sumber pertimbangan: Teori dan Konstruksi Instalasi Biogas, Teguh Wikan Widodo dan A. Asari, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, Serpong, 28 April 2009 dengan sedikit perubahan)
2.  Penampung biogas
Penampung biogas adalah sebuah komponen dari berbagai komponen penyusun unit produksi biogas yang berfungsi untuk menampung biogas yang dihasilkan dari digester untuk sementara waktu. Umumnya, unit penampung biogas terdiri dari saluran input, water trap, penampung biogas, dan saluran output. Ada juga yang menambahkan sebuah nozzle (seperti pada kompor gas) pada saluran output untuk mengatur penyaluran biogas dari penampung ke kompor (unit instalasi). Pada saluran input, bisa juga ditambahkan sebuah kran pipa untuk menutup aliran ketika penampung sudah terisi penuh untuk menutup saluran sehingga biogas tidak kembali ke digester lagi. Kran pipa tersebut juga dipasang di saluran output untuk mencegah gas yang sedang ditampung mengalir menuju kompor.  Mari kita bahas satu persatu komponen-komponen penyusun penampung biogas.
  • Saluran Input
Saluran ini berfungsi untuk mengalirkan biogas dari digester ke penampung. Material yang digunakan biasanya adalah pipa PVC. Sebenarnya memakai bahan lain seperti selang, pipa besi, atau lainnya juga bisa akan tetapi berdasarkan pertimbangan desain di atas, pipa PVC lebih murah dan awet daripada bahan pipa dari besi karena pipa PVC tidak mengalami korosi. Ukuran saluran input bisa disesuaikan dengan jumlah biogas yang mampu diproduksi oleh digester. Jika digester mampu memproduksi biogas dalam jumlah besar, maka kita bisa memperbesar diameter saluran input. Pada saluran input ini dipasang kran pipa untuk mencegah gas mengalir balik ke digester ketika penampung sudah penuh.
  • Water Trap
Water trap adalah sebuah komponen penyusun unit penampung untuk menampung uap air hasil kondensasi dari digester agar uap air tidak masuk ke penampung dan memperlancar aliran biogas. Botol yang digunakan bisa botol air mineral bekas 1,5 liter. Berikut saya kutipkan penjelasan yang lebih rinci tentang water trap ini:
(gambar: http://manglayang.blogsome.com/)
Botol penjebak ini sebaiknya diletakkan pada bagian terbawah dari saluran biogas, tepat setelah pembangkit. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan uap air hasil kondensasi turun dan masuk ke dalam botol. Air yang berlebihan dalam sistem dapat memampetkan saluran biogas, selain itu adanya kandungan air dalam biogas menurunkan tingkat panas api dan membuat api berwarna kemerah merahan. Perhatikan muka air yang dibutuhkan. Kami menyarankan tinggi permukaan air dari batas bawah pipa antara 20 sampai 25 cm. Apabila terlalu rendah, gas akan mudah keluar dari air sebelum mencapai tekanan yang diinginkan. Apabila muka air terlalu tinggi, tekanan yang ada membesar dan hal ini dapat menghambat proses produksi biogas itu sendiri. (http://manglayang.blogsome.com/)
Untuk inovasi, bisa kita tambahkan sebuah penutup botol lagi (seperti tutup botol atas) di bagian bawah water trap sehingga mempunyai tutup atas dan tutup bawah dengan tujuan untuk mempermudah penggantian air sehingga mencegah berkembangnya jentik nyamuk di dalam water trap tersebut karena water trap tersebut memiliki lubang sebagaimana dalam gambar sehingga memungkinkan nyamuk untuk bersarang di dalamnya. Apabila tidak kita tambahkan sebuah tutup lagi di bagian bawah water trap, maka kita akan kesulitan jika harus mengganti air di dalam water trap karena harus melepaskan water trap dari pipa saluran input.
  • Penampung
Inilah inti dari unit penampung biogas. Penampung ini berfungsi untuk menyimpan biogas yang dihasilkan dari digester. Ketika saya mengikuti suatu forum yang diadakan salah satu organisasi di Fakultas Teknik, dengan pembicara dosen Teknik Kimia tentang biogas, beliau menyebutkan bahwa biogas yang dihasilkan oleh digester dapat ditampung dalam jangka waktu yang lama karena unsur penyusun biogas terbesar adalah metana (CH4) sementara sifat metana adalah non-reacting gas yang artinya tidak beraksi dengan gas lain sehingga biogas bisa kita tampung dalam jangka waktu lama. Wallahu a’lam.
Material penampung bisa dari apa saja yang mungkin digunakan, seperti galon bekas, drum bekas, plastik polyethylene (PE), atau ada juga yang mengatakan plastik polyurethane (PU) atau lainnya. Untuk masalah ekonomis, galon bekas dan drum bekas jelas lebih unggul dari plastik PE atau PU, akan tetapi yang perlu diingat adalah galon dan drum biasanya volumenya kecil sehingga hanya mampu menampung sedikit biogas sehingga kita lebih memilih bahan penampung dari plastik karena beberapa alasan:
-ukuran/volume bisa disesuaikan
-tidak mahal
-bisa mengetahui kapan penampung sudah terisi penuh
-bisa membuat sistem “meningkatkan tekanan penampung otomatis” sederhana
-tekanan dari biogas yang tidak begitu tinggi, hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan tekanan atmosfer sehingga tidak dibutuhkan material yang tahan tekanan tinggi.
Penampung biasanya diposisikan diantara dua keadaan : berdiri (vertikal) atau tidur (horizontal). Kita mempertimbangkan posisi penampung berdasarkan ketersediaan ruang untuk meletakkan penampung. Selain itu, kita juga bisa menambahkan sebuah sistem “peningkatan tekanan penampung otomatis” yang sederhana jika material yang kita gunakan adalah plastik. Jika gas tersisa sedikit di penampung, maka tekanan di penampung rendah sehingga gas sulit mengalir ke kompor. Oleh karena itu, dibuatlah suatu sistem untuk meningkatkan tekanan penampung secara otomatis sehingga mempermudah gas yang tersisa untuk mengalir menuju kompor.
Sistem ini berkaitan dengan posisi penampung. Jika posisi penampung berdiri, maka biasanya yang digunakan adalah papan dengan berat tertentu (tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat, pertimbangkan volume penampung untuk menentukan berat papan). Jika posisinya tidur, maka kita bisa meletakkan beberapa selang atau pemberat lain di atas penampung. Maka papan atau selang ini menekan penampung akibat gaya berat kedua benda tersebut sehingga memperkecil volume penampung dan membantu mengalirkan gas ke kompor.
Posisi penampung tidur dan pemberatnya
(sumber gambar: Modul Pelatihan Pengembangan Biogas Limbah Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran)
Lalu, usahakan juga penampung tidak terkena sinar matahari secara langsung karena ditakutkan penampung akan mengembang sehingga berpotensi bocor atau meledak. Caranya bisa dengan menambahkan atap atau meletakkan penampung di tempat yang teduh.
  • Saluran Output
Lebih kurang sama dengan saluran input penjelasannya. Saluran output juga dipasang kran pipa untuk mencegah gas mengalir ke kompor ketika sedang mengalirkan gas ke penampung untuk disimpan sementara.
3.  Penutup
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Artikel di atas adalah tentang rancangan dari penampung biogas. Sementara proses pembuatannya baru saya jalani di semester ini. Semoga bisa saya share lagi tentang proses pembuatannya, tapi tunggu semester depan ya ^^.  Semoga bermanfaat. Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

Biogas

Biogas Sebagai Sumber Energi Alternatif

Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama (Kompas, 23 Juni 2005).
Kenaikan harga yang mencapai 58 dollar Amerika Serikat ini termasuk luar biasa sebab biasanya terjadi saat musim dingin di negara-negara yang mempunyai empat musim di Eropa dan Amerika Serikat. Masalah ini memang pelik sebagaimana dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan dengan para gubernur di Pontianak, Kalimantan Barat, tanggal 22 Juni 2005, dan mengajak masyarakat melakukan penghematan energi di seluruh Tanah Air.
Penghematan ini sebetulnya harus telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).
Kebutuhan bahan bakar bagi penduduk berpendapatan rendah maupun miskin, terutama di pedesaan, sebagian besar dipenuhi oleh minyak tanah yang memang dirasakan terjangkau karena disubsidi oleh pemerintah. Namun karena digunakan untuk industri atau usaha lainnya, kadang-kadang terjadi kelangkaan persediaan minyak tanah di pasar. Selain itu mereka yang tinggal di dekat kawasan hutan berusaha mencari kayu bakar, baik dari ranting-ranting kering dan tidak jarang pula menebangi pohon-pohon di hutan yang terlarang untuk ditebangi, sehingga lambat laun mengancam kelestarian alam di sekitar kawasan hutan.
Sebetulnya sumber energi alternatif cukup tersedia. Misalnya, energi matahari di musim kemarau atau musim kering, energi angin dan air. Tenaga air memang paling banyak dimanfaatkan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), namun bagi sumber energi lain belum kelihatan secara signifikan.
Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi biogas dengan memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya. Namun, sebagian besar terdiri atas kotoran ternak.
Teknologi biogas
Gas methan terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan atau disebut juga bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung bahan organik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Sebetulnya di tempat-tempat tertentu proses ini terjadi secara alamiah sebagaimana peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (Kompas, 17 Maret 2005). Gas methan sama dengan gas elpiji (liquidified petroleum gas/LPG), perbedaannya adalah gas methan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak.
Kebudayaan Mesir, China, dan Roma kuno diketahui telah memanfaatkan gas alam ini yang dibakar untuk menghasilkan panas. Namun, orang pertama yang mengaitkan gas bakar ini dengan proses pembusukan bahan sayuran adalah Alessandro Volta (1776), sedangkan Willam Henry pada tahun 1806 mengidentifikasikan gas yang dapat terbakar tersebut sebagai methan. Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan.
Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset dalam bidang ini dilakukan. Jerman dan Perancis melakukan riset pada masa antara dua Perang Dunia dan beberapa unit pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selama Perang Dunia II banyak petani di Inggris dan benua Eropa yang membuat digester kecil untuk menghasilkan biogas yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Karena harga BBM semakin murah dan mudah memperolehnya pada tahun 1950-an pemakaian biogas di Eropa ditinggalkan. Namun, di negara-negara berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Kegiatan produksi biogas di India telah dilakukan semenjak abad ke-19. Alat pencerna anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900. (FAO, The Development and Use of Biogas Technology in Rural Asia, 1981).
Negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Niugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat pembangkit gas bio dengan prinsip yang sama, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) dan pipa penyaluran gas bio yang terbentuk.
Dengan teknologi tertentu, gas methan dapat dipergunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik, menjalankan kulkas, mesin tetas, traktor, dan mobil. Secara sederhana, gas methan dapat digunakan untuk keperluan memasak dan penerangan menggunakan kompor gas sebagaimana halnya elpiji.
Alat pembangkit biogas
Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu tipe terapung (floating type) dan tipe kubah tetap (fixed dome type). Tipe terapung dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya ditaruh drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan di India, maka digester ini disebut juga tipe India. Pada tahun 1978/79 di India terdapat l.k. 80.000 unit dan selama kurun waktu 1980-85 ditargetkan pembangunan sampai 400.000 unit alat ini.
Tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau tipe China (lihat gambar). Tahun 1980 sebanyak tujuh juta unit alat ini telah dibangun di China dan penggunaannya meliputi untuk menggerakkan alat-alat pertanian dan untuk generator tenaga listrik. Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok.
India dan China adalah dua negara yang tidak mempunyai sumber energi minyak bumi sehingga mereka sejak lama sangat giat mengembangkan sumber energi alternatif, di antaranya biogas.
Di dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Biogas dihasilkan dengan mencampur limbah yang sebagian besar terdiri atas kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak.
Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melalui saluran pengeluaran. Sisa dari limbah yang telah �?dicerna�? oleh bakteri methan atau bakteri biogas, yang disebut slurry atau lumpur, mempunyai kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang telah matang sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman, atau jika akan disimpan atau diperjualbelikan dapat dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke dalam karung.
Untuk permulaan memang diperlukan biaya untuk membangun pembangkit (digester) biogas yang relatif besar bagi penduduk pedesaan. Namun sekali berdiri, alat tersebut dapat dipergunakan dan menghasilkan biogas selama bertahun-tahun. Untuk ukuran 8 meter kubik tipe kubah alat ini, cocok bagi petani yang memiliki 3 ekor sapi atau 8 ekor kambing atau 100 ekor ayam di samping juga mempunyai sumber air yang cukup dan limbah tanaman sebagai pelengkap biomassa. Setiap unit yang diisi sebanyak 80 kilogram kotoran sapi yang dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1 meter kubik biogas yang dapat dipergunakan untuk memasak dan penerangan. Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lai

Ubah Mood

Ghiboo.com - Sebuah studi oleh Sonja Lyubomirsky, profesor psikologi di University of California, menemukan bahwa 50 persen dari alasan mengapa seseorang bahagia itu ditentukan secara genetik.
Sisanya, 10 persen oleh keadaan, dan 40 persen lainnya dari perilaku masing-masing.
Jadi sebenarnya Anda bisa mengontrol seberapa positif perasaan Anda. Lyubomirsky menyebut ini "happiness strategies".
Berikut ini beberapa cara terbaik untuk menghindari jeritan suara hati Anda. No more "aaaaaaaaah!" Senyum. "Senyum adalah cara yang tepat untuk "menipu" otak Anda untuk berpikir bahwa semuanya baik-baik saja, meski sebenarnya tidak demikian," ujar Jane Plant, penulis buku Your Life In Your Hands.
Ubah Pemikiran. Jika Anda menemukan diri Anda sedang "menikmati" negative self-talk, berhenti! "Hal ini sama sekali tidak membantu siapapun untuk bekerja dengan lebih baik," ujar life-coach Christina Winsey-Rudd.
Kudapan Sehat. Almond yang tinggi kalsium dapat membantu mengurangi rasa gelisah dan Brazilian nuts yang kaya mineral selenium bisa jadi mood-booster. Ditambah walnut dengan omega-3 untuk menghindari depresi.
Duduk Tegap. "Seseorang merasa lebih percaya diri ketika duduk dengan tegap, dan mereka dapat menghubungkan rasa percaya diri ini dalam pemikirannya saat itu," ungkap psikolog Richard Petty.
Berpikir Cepat.
Accelerated thinking can banish the blues, darling! Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh psikolog Emily Pronin. Coba pikirkan 10 destinasi liburan favorit Anda! Santorini, Raja Ampat, London, Praha, Yogyakarta, New Zealand, Turki... FUN!
Segelas Air Putih. Dehidrasi membuat Anda merasa lemah dan air putih dapat membantu mengembalikan level energi Anda.

Berkaca. Coba berkaca dan pijat pipi Anda membentuk lingkaran kecil dengan dua jari. Ini akan menstimulasi aliran darah dan memperoleh rasa percaya diri instan setelah melihat wajah yang tampak glowing.
Berbagi Rasa Positif. Semisal saat kolega di kantor bekerja dengan baik, tak perlu ragu untuk memujinya. Atau gaya rambut baru sahabat Anda tampak memesona, katakan saja! Trust us, you'll get the positivity right back to you.
(Cosmopolitan Indonesia edisi Agustus 2012)