Jumat, 26 April 2013

Matrix BCG

Matriks BCG untuk memodelkan kondisi sekarang.

Pernahkah Anda mendengar tentang matriks BCG? BCG adalah kepanjangan dari Boston Consulting Group, sebuah perusahaan konsultan manajemen multinasional.

Matriks BCG adalah sebuah matriks (kotak persegi) yang terdiri dari 4 kotak atau kuadran. Dalam praktik matriks BCG tidak hanya digunakan oleh BCG firm saja, namun juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan konsultan lainnya. Di sisi internal perusahaan, matriks BCG juga menjadi salah satu alat pemaparan yang holistik namun informatif bagi puncak manajemen dan owner perusahaan mengenai tindakan yang sebaiknya dilakukan terhadap portofolio bisnis yang saat ini dimiliki.

Terdapat 4 kuadran di dalam matriks BCG: star, cash cows, question mark dan dog
- Kuadran star merupakan kuadran yang terletak di kiri atas, yang menandakan kondisi bisnis sedang berada dalam tingkat pertumbuhan (growth) yang cukup tinggi dan ukuran pasar  (market size) yang besar. 
-  Kuadran cash cows terletak di bagian kiri bawah, yang menandakan kondisi bisnis sedang berada di tingkat pertumbuhan (growth) yang relatif lebih rendah, namun ukuran pasar (market size) yang besar. 
- Kuadran question mark merupakan kuadran yang terletak di kanan atas, yang menandakan kondisi bisnis berada di tingkat pertumbuhan (growth) yang tinggi namun ukuran pasar (market size) yang masih kecil. Sementara itu,  
- dog merupakan kuadran yang terletak di bagian kanan bawah, yang menandakan kondisi bisnis berada di tingkat pertumbuhan (growth) bermasalah serta ukuran pasar (market size) yang juga rendah. Supaya berguna, matriks BCG harus diisi dengan informasi. Dalam presentasi,biasanya unit bisnis atau  unit investasi yang dimiliki akan diletakkan dalam salah salah satu dari keempat kuadran di atas. Skala 1 sampai dengan 10 saya buat untuk memudahkan Anda memetakan letak koordinat dengan akurat. Skala ini boleh  saja Anda ubah-ubah sesuai dengan kebutuhan Anda. Katakanlah Anda sekarang seorang konglomerat atau manajer puncak dari sebuah holding company, atau Anda baru merintis beberapa usaha yang sedang berjalan dan memiliki  sepuluh  buah perusahaan dari PT A sampai PT J. Bila PT A merupakan  sebuah unit bisnis yang ukuran bisnis (size) nya paling besar atau nomor satu diantara semua perusahaan namun pertumbuhannya berada di urutan ketiga tingkat pertumbuhan terbesar diantara semuanya, maka untuk sumbu mendatar (market size) PT A diberikan nilai 10 (size terbesar) sedangkan untuk sumbu vertikal diberikan nilai 7 (menandakan urutan pertumbuhan nomor 3 tertinggi). Jadi PT A berada di koordinat 10 mendatar, 7 vertikal dan termasuk dalam kategori Star.

Matriks BCG ini tidak hanya bisa diterapkan oleh para pengusaha saja atau oleh manajer saja. Kalau mau, para karyawan juga boleh menggunakan matriks ini untuk memetakan aset-aset yang sekarang dimiliki. dan  membuat keputusan terkait dengan investasi tersebut.  
Bila Anda sekarang ini bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan, tabungan Anda adalah investasi Anda. Katakanlah Anda sedang akan memilih alternatif investasi seperti deposito, reksa dana, emas, tanah, sertifikat deposito dan lain sebagainya. Deposito Anda juga ada beberapa macam pilihan alternatif, ada yang 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun dan ada alternatif untuk ditempatkan di bank A, B, C, D, dan E. Reksa dana dan saham juga bisa berbagai alternatif. Anda dapat menggunakan BCG matrix untuk “memetakan” aset-aset Anda tersebut. Tentunya, semakin banyak alternatif, maka supaya akurat nomor skalanya akan semakin banyak.

Matriks BCG akan bermanfaat untuk mendukung pembuatan keputusan Anda, dibanding bila Anda hanya menggunakan feeling saja. 
Bila Anda pengusaha, misalkan Anda sekarang menemukan bahwa ada unit bisnis atau unit investasi yang tingkat pertumbuhannya sedang tinggi sekali dan pangsa pasarnya juga cukup besar. Apa yang Anda pikirkan? Bila staf Anda mengajukan proposal untuk ekspansi tentu Anda tidak akan segan-segan melakukan invest lagi untuk perluasan pasar yang lebih besar sebelum pasar yang ada direbut oleh pesaing baru. Namun bagaimana seandainya tingkat pertumbuhannya sudah mulai datar tetapi pangsa pasarnya masih besar? Anda  mungkin masih mau invest lagi tapi tentu akan masih pikir-pikir sebelum melakukan investasi yang cukup besar.
Demikian pula halnya untuk seorang karyawan. Bila setelah ada analisa dan masukkan ke dalam sebuah matriks BCG, ternyata investasi emas berada di kuadran dog, sebaiknya Anda tidak usah ikut-ikutan investasi emas hanya karena ikut-ikutan teman. Bila Anda sekarang punya emas, lebih baik jual saja. Tapi bila ternyata sekarang investasi emas berada di kuadran question mark, tentu investasi ini layak dipertimbangkan, sebab pertumbuhannya sedang tinggi. Demikian pula Anda dapat meyakinkan teman Anda untuk membeli emas dengan menggunakan matriks BCG. Satu slide saja yang jelas, lugas dan menarik cukup untuk membuat Anda bisa bercerita kepada teman Anda selama setengah jam. Selain itu satu slide presentasi matriks BCG yang akurat akan cukup membantu Anda dan teman Anda dalam membuat keputusan.

Pemanfaatan matriks BCG untuk memodelkan masa depan.

Seperti yang Anda telah lihat atau rasakan, dengan membuat model yang berupa gambar (visual) sebelum membuat keputusan, pemecahan masalah Anda akan lebih baik. Anda telah mampu untuk memodelkan kondisi sekarang. Apa yang barusan Anda lakukan atau pelajari adalah memotret masa kini dan memasukkannya ke dalam matriks BCG untuk mendukung pembuatan keputusan.

Apakah Anda yakin masa depan bisa diprediksi? Saya suka menonton Butterfly Effect. Satu perubahan kecil di masa kini dapat menyebabkan perubahan besar di masa depan. Bila Anda telah terlebih dahulu meramal masa depan dibandingkan kompetitor Anda, entah Anda sebagai pengusaha atau karyawan, Anda sudah selangkah lebih maju.

Gunakan kreativitas Anda untuk menggunakan matriks BCGsebagai alat untuk menggambarkan masa depan. Satu slide yang bisa Anda print lalu bisa Anda baca dan bawa kemana-mana, jauh lebih mudah membawanya dibandingkan sebuah pocket book atau buku saku.

Berikut ini adalah contoh sebuah matriks BCG untuk menjelaskan ke mana arah pertumbuhan segmen umur dari sebuah kota di Indonesia (bukan kota Jakarta, menggunakan data aktual) yang dihasilkan dari model proyeksi time series. Untuk mempersingkat waktu Anda, saya sajikan dan bisa langsung Anda lihat di bawah. Akurasi dari proyeksi saya ini adalah 95%.
http://4.bp.blogspot.com/_tn4gJHsXOAA/TE010htON4I/AAAAAAAAAa0/-3cii9Ja0DM/s1600/BCG2.JPG


 Matriks BCG di atas saya gunakan untuk menjelaskan kondisi sekarang dan kondisi masa depan dari komposisi segmen umur di sebuah kota. Kondisi sekarang digambarkan oleh tulisan warna merah. Kondisi 15 tahun yang akan datang digambarkan oleh tulisan warna biru.

Pada kuadran cash cow (kuadran kiri bawah Anda lihat), bahwa segmen usia penduduk terbesar di kota tersebut saat ini adalah perempuan (female) berusia 0-14 tahun. Segmen kedua terbesar saat ini adalah wanita berusia  25-39 tahun. Segmen ketiga terbesar saat ini adalah pria berusia  25-39 tahun.Akan tetapi, tingkat pertumbuhan (growth rate) laki-laki yang berusia 25-39 tahun relatif lebih tinggi daripada perempuan yang berusia 0-14 tahun maupun wanita berusia 25-39 tahun.
Dalam 15 tahun ke depan, tingkat pertumbuhan dari segmen umur terbesar ini relatif lebih lambat sehingga  size pasarnya akan bergeser ke arah kanan. Sementara itu, perempuan yang berusia 25-29 tahun walaupun di saat ini bukan merupakan segmen terbesar (tapi kedua terbesar) di koordinat 9,3 akan tetapi dengan tingkat pertumbuhan yang relatif lebih tinggi di masa depan justru akan tetap menjadi ukuran segmen kedua terbesar dengan pertumbuhan yang tidak berubah. Karena itu anak panah tidak begeser ke arah kanan maupun kiri. Sedangkan pria yang berusia 25-39 tahun dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi panahnya bergeser ke arah kiri dan akan menjadi segmen pasar terbesar dalam 15 tahun yang akan datang.

Di kuadran question mark (tanda tanya) di kanan atas, Anda bisa melihat bahwa segmen wanita berusia 40-54 tahun saat ini ukuran segmennya masih kecil, akan tetapi, tingkat pertumbuhannya sangat tinggi (koordinat 4,10). Karena tinggi pertumbuhan yang tinggi tersebut, maka dalam 15 tahun ke depan, dia bergerak menurut anak panah ke arah kiri bawah ke kuadran star. Akan tetapi, tetap saja ukuran segmen pasarnya tidak bisa menyaingi ketiga segmen yang telah saya sebutkan sebelumnya. Angka-angka 1 sampai 10 sebagai koordinat sumbu vertikal dan horizontal saya maksudkan untuk memudahkan melihat mana yang lebih kecil dan mana yang lebih besar. Kondisi terbaik ditunjukkan oleh angka yang lebih besar.


BCG (Boston Consulting Group) Matrix melihat 2 indikator yaitu Market Share dan Market Growth… Market Share bisa kita gunakan sebagai indikator.. apakah pasar motor bebek misalnya telah dikuasai… atau siapa yang menguasai pasar motor bebek itu..!!! Market growth untuk melihat apakah pasar sudah jenuh.. dalam artian.. nggak ada pertumbuhan demand terhadap motor bebek misalnya…!!!  :D
Dog
Wah kalau ini ..dimana market share product motor A misalnya kecil.. growthnya juga kecil.. lah bisa bangkrutz.. kalo nggak buru-buru diambil tindakan tepat. Usahakan masuk ke quadrant problem child… dalam artian market growthnya ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas, memberikan potongan harga, advertising yang gencar dsb… Kalau kita prediksi susah mencapai quadrant problem child.. ya udah.. cut loss.. jual buru-buru.. tutup produksi motor A… daripada rugi banyak..!!!
Problem Child
Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak.. sehingga market growthnya tinggi…!!! Product Yamaha V-Ixion jelas sekali baru sampai tahap ini… Yang perlu dilakukan adalah mendorong agar product ini bergeser ke arah quadrant Star. Hal ini bisa dilakukan dengan cara adveritsing yang gencar… kasih potongan harga… bundle dengan hadiah menarik.. misalnya helm relief ‘mataharinya’ Rossi… :D
Star
Kalau sudah sampai di posisi star… dimana market share sudah dominan.. tapi growth masih banyak… advertising bisa seperlunya saza.. penambahan fitur minor bisa dilakukan… kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan dsb…
Cash Cow
Yah kalau sudah sampai sini… sudah hampir seluruh market share dikuasai… growthnya udah mentok… yah tinggal dimaintain aza.. lebih banyak kearah maintenance.. produksi bisa stabil.. Nikmati untuk beberapa saat sebelum berpikir lagi.. akan mengeluarkan product baru apa.. agar pasar tidak jenuh…!!!
Usahakan jangan diposisi quadrant dog… repotz… cepet-cepet upayakan menjadi problem child… Comfort zone adalah posisi Star ataupun Cash Cow… dan ini bisa diraih dengan kombinasi mutu / kualitas dan harga…!!!

Analisa SWOT - TOWS

Analisis SWOT dan TOWS adalah Analisis Perubahan, memiliki kesamaan, yaitu keduanya mencoba memaksimalkan analisa  faktor internal dan faktor eksternal. SWOT diawali dengan analisa (SW) strengths dan weaknesses yang merupakan faktor internal pada saat ini (Present) setelah itu baru (OT) opportunities dan threats yang merupakan faktor eksternal pada saat sekarang atau yang akan datang. Maka Analisis SWOT akan menghasilkan analisa yang lebih present atau kurang visioner. 

Pada Analisis TOWS Analisis diawali dari mengeksplorasi pemikiran akan hal-hal yang akan datang atau hal yang lebih dinamis yaitu dari faktor eksternal terlebih dahulu baru diikuti dengan faktor internal, cara ini diyakini akan menghasilkan analisa yang lebih bisa memanfaatkan peluang dan dapat mengantisipasi segala ancaman yang akan datang, dengan kata lain Analisis TOWS lebih Visioner dari pada Analisis SWOT.

Setelah meng-eksplorasi TOWS langkah selanjutnya adalah menyusun strategi berdasarkan Analisis TOWS tersebut, strategi ini sama dengan strategi SWOT. Kemudian melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab serta komitmen tinggi.

ANALISIS SWOT adalah sebuah cara menganalisa suatu permasalahan dari 4 sudut berbeda yang terbagi dari 2 aspek, yaitu aspek internal dan aspek eksternal, SWOT adalah singkatan bahasa Inggris dari "kekuatan"/Strengths, "kelemahan"/Weaknesses, "kesempatan"/Opportunities, dan "ancaman"/Threats. Metode ini pada awalnya digunakan oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Langkah awal dalam analisis SWOT adalah menjawab pertanyaan pertanyaan kunci pada setiap aspek dengan jujur (tidak menutupi kekurangan atau tidak melebih lebihkan peluang dan kekuatan) untuk mendapatkan rekomendasi yang benar dan bermanfaat
  1. ASPEK INTERNAL
    Artinya aspek aspek yang sudah ada/sudah kita miliki baik Strengths/Kekuatan maupun Weaknesses/Kelemahan
  2. ASPEK EKSTERNAL
    Artinya aspek-aspek yang sangat dekat/erat kaitannya dengan tujuan kita namun berada di luar diri kita baik kesempatan/peluang/Opportunities yang menguntungkan/mendukung tujuan kita, maupun Thrests/Ancaman yang akan merugikan bahkan menggagalkan tujuan kita, jika kita tidak pandai mensiasatinya.

Setelah seluruh aspek terisi langkah selanjutnya adalah menentukan strategi untuk mencapai tujuan berdasarkan data yang diperoleh pada tahap sebelumnya

  1. Startegi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
  2. Strategi WO yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
  3. Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T).
  4. Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).

Langkah Terakhir dalam analisis SWOT menentukan langkah kongkrit yang akan dilakukan berdasarkan 4 strategi tadi berdasarkan tujuan yang ingin dicapai untuk kemudian dibuat program berdasarkan waktu / jadwal sehingga analisa tersebut tidak sis-sia karena kita tindaklanjuti dengan tindakan-tindakan yang terarah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.


Kamis, 25 April 2013

Leader Character

Tidak Takut Diganti dan Tidak Mudah Diganti Kunci Sukses Kelola BUMN

JABARTODAY.COM – JAKARTA
Para eksekutif puncak perusahaan BUMN hendaknya memiliki dua syarat utama jika ingin sukses membawa kemajuan yang signifikan bagi perusahaannya di masa depan. Dua kunci sukses itu adalah menjadikan pemimpin puncaknya bermental tidak takut diganti dan memiliki kompetensi yang membuatnya tidak mudah diganti.
Demikian pendapat yang disampaikan Direktur Utama Pelindo II Indonesia Port Company (IPC), RJ. Lino dalam seminar ‘Indonesian Busines Leaders Summite 2012’ di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2012.  Seminar yang berlangsung 20-21 Juni 2012 itu diselenggarakan oleh INTI PESAN Counsulting dengan menghadirkan pembicara dari kalangan profesional bisnis yang dinilai sukses memimpin perusahaan terkemuka di Indonesia.
Tampil sebagai pembicara diantaranya Robby Johan (CEO Citra Investa Adidana dan mantan Dirut Garuda serta Bank Mandiri), RJ. Lino (Dirut Pelindo II),   Tanri Abeng (pakar manejemen), Palguna Setiawan (mantan Direktur Astra Internasional).
Menurut RJ Lino, mental tidak takut diganti adalah penting dalam memimpin perusahaan BUMN karena seorang Dirut BUMN akan setiap saat berada dalam tekanan. “Tekanan itu bisa dari eksekutif bisa juga dari legislatif, kalau kita tidak siap mental dan tidak punya kapabilitas, pasti akan banyak menemukan kesulitan karena akan jadi bulan-bulanan pihak eksternal,”tegas RL Lino.
Untuk itu, tambah pria asal Pulau Rote itu, setiap orang yang hendak menjadi Dirut BUMN dia harus tidak takut diganti dan tidak mudah diganti. Tapi apa resepnya?
Menurut Lino, seorang pemimpin puncak BUMN harus memiliki karakter yang kuat (strong character) dan mampu mensosialisasikan karakternya itu ke dalam lingkungan internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. “Hal yang terpenting lagi pemimpin itu harus punya keberanian, sejauh kita benar, mengapa kita mesti takut,” tegasnya.
Lino juga menambahkan soal pentingnya seorang pemimpin menyatukan apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukannya. Hal itu penting agar bawahan memiliki keteladanan yang berguna untuk mendorong kemajuan perusahaan. Pemimpin, lanjut Lino harus berpikir visioner tentang masa depan organisasi yang dipimpinnya.
“Kesadaran akan masa depan itu akan mendorong seorang pemimpin untuk menata dan meningkatkan sumber daya manusia agar bisa berkualitas dan bias berkompetisi dalam persaingan bisnis global,” jelasnya.
Oleh karena itu sejak Lino memimpin PT Pelindo II, ia banyak mengirimkan karyawannya untuk melanjutkan studi jenjang magister di luar negeri. “Dengan pengiriman karyawan untuk studi master di luar negeri itu nantinya akan mempermudah direksi setelah saya, dan itu sangat dibutuhkan bagi Pelindo di masa depan,” pungkas Lino.   [far]