Kamis, 03 April 2014

Analisa Rasio



                                  Analisis Rasio

Adalah suatu analisa yang dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan dalam suatu periode waktu tertentu.
Rasio Likuiditas
Adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban atau hutang-hutang jangka pendeknya. Ada beberapa rasio yang masuk dalam kelompok Rasio Likuiditas.

a. Current Ratio

Menunjukkan jumlah kewajiban lancar yang dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar. Semakin tinggi hasil perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Current Ratio = (Kas + Bank + Piutang+ Persediaan) : (Hutang Lancar)

Misal CR = 1,23 kali artinya setiap 1 rupiah hutang dijamin oleh 1,23 rupiah aktiva lancar

b. Quick Ratio
Mengukur apakah perusahaan memiliki asset lancar (tanpa harus menjual persediaan) untuk menutup kewajiban jangka pendeknya, semakin baik kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya.

Quick Ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan) : (Kewajiban Lancar)

Misal QR = 2,14 kali artinya setiap 1 rupiah hutang dijamin oleh 2,14 rupiah aktiva lancar



Rasio Rentabilitas
Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba. Yang termasuk dalam kelompok Rasio Rentabilitas adalah :

a.      Return On Investment (ROI)
Menunjukkan tingkat pengembalian bisnis dari seluruh investasi yang telah dilakukan dengan membandingkan nilai laba bersih terhadap nilai investasi.

Return On Investment = (Laba Setelah Pajak) : (Nilai Investasi)

ROI > Bunga pinjaman à Proyek layak dilaksanakan
ROI < Bunga pinjaman à Proyek tidak layak dilaksanakan
ROI = Bunga pinjaman à Proyek boleh / tidak boleh  dilaksanakan


b.      Metode Analisis Pacback Periode

Adalah pengukuran periode dalam menutup kembali biaya investasi (initial cash investment)  dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yang akan diterima.

PP  = (Jumlah Nilai Investasi) : (Jumlah Kas yg masuk per tahun) x 1 tahun

PP > dari maximum PP yg ditetapkan à Proyek tidak layak dilaksanakan
PP < dari maximum PP yg ditetapkan à Proyek layak dilaksanakan
PP = maximum PP yg ditetapkan à Proyek boleh / tidak boleh  dilaksanakan

c.       Metode Analisis NPV (Net Present Value)

Adalah analisis untuk mengetahui nilai arus kas yang akan diterima selama periode investasi (NPV2) apakah lebih besar atau lebih kecil  dibandingkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan pada saat sekarang (NPV1)

d.      Metode Analisis Internal Rate of Return

Adalah pengukuran besaran diskon factor (df) tingkat suku bunga yang diperoleh dengan men-sekarangkan (presentate) aliran kas yang akan diterima selama periode investasi.

Contoh Soal:
Pak Komang bermaksud mendirikan apotek. Dalam usulan FS membutuhkan dana bangunan dan sarana Rp. 250.000.000,-.
Nilai residu diperkirakan Rp. 50.000.000,-
Modal kerja (kas, bank, barang dagangan) sebesar Rp. 50.000.000,- dengan proyeksi laporan L/R tahun 1 sebagai berikut :

Penjualan                     Rp. 800.000.000
HPP                             Rp. 640.000.000
Biaya Usaha                Rp.   60.000.000
Laba sesudah pajak     Rp.   95.000.000

Kemudian usulan FS diajukan ke bank untuk memperoleh pinjaman. Setelah dianalsisis bank menetapkan pinjaman Pak Komang disetujui dengan catatan lama pinjaman 5 tahun, bunga 15% pertahun.
Proyeksi L/R pada tahun berikutnya (selama 5 tahun) dianggap sama. Buatlah analisa keuangannya…

a.       Penilaian dengan Payback Periode :
Jumlah Investasi : Rp. 250.000.000 + Rp. 50.000.000 = Rp. 300.000.000
Jumlah Kas masuk pertahun Rp. 95.000.000

Jadi PP = Rp. 300.000.000 / Rp. 95.000.000 x 1 tahun = 3,23 tahun

Kesimpulan sementara : lamanya pengembalian pinjaman bank 5 tahun, sedangkan apotek dengan tingkat perolehan laba sebesar Rp. 95.000.000 pertahun mampu menutup pinjaman selama 3,23 tahun ….-à layak

b.      Penilaian dengan ROI :
ROI = Rp. 95.000.000 / Rp. 300.000.000 x 100% = 31,67 %

Kesimpulan sementara : ROI yang diperoleh dengan laba sebesar Rp. 95.000.000 adalah 31,67% yang lebih besar dari 15% tingkat suku bunga --à Layak

c.       Penilaian dengan IRR :
Pengembalian pinjaman dari bank 5 tahun
Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 15% pertahun
Asumsi perolehan L/R selama 5 tahun stabil /tetap
Nilai residu fix asset dan modal kerja 50+50 = 100 jt

Tahap menghitung IRR dengan Trial & Error

Trial Error I : dengan df1 yang besarnya = suku bunga bank 15% aliran kas, df 15% (df1) selama 5 tahun

Thn
Aliran Kas Masuk
DF 15%
NPV ALIRAN KAS
0
(300,000,000)
1
-300,000,000
NP1
1
95,000,000
0.8695
82,602,500

2
95,000,000
0.7561
71,829,500

3
95,000,000
0.6575
62,462,500

4
95,000,000
0.5717
54,311,500

5
95,000,000
0.4972
47,234,000


100,000,000
0.4972
49,720,000




368,160,000
NP2

▲1 = NPV2 – NPV1 = 368.168.000 – 300.000.000
▲1 = 68.000.000


Trial Error II : dengan df2  = 23%  selama 5 tahun

Thn
Aliran Kas Masuk
DF 23%
NPV ALIRAN KAS
0
(300,000,000)
1
-300,000,000
NP1
1
95,000,000
0.813
77,235,000

2
95,000,000
0.661
62,795,000

3
95,000,000
0.5374
51,053,000

4
95,000,000
0.4369
41,505,500

5
95,000,000
0.3552
33,744,000


100,000,000
0.3552
35,520,000




301,852,500
NP2

▲2 = NPV2 – NPV1 = 301.000.000 – 300.000.000
▲2 = 1.000.000


Trial Error III : dengan df2  = 24%  selama 5 tahun

Thn
Aliran Kas Masuk
DF 24%
NPV ALIRAN KAS
0
(300,000,000)
1
-300,000,000
NP1
1
95,000,000
0.8065
76,617,500

2
95,000,000
0.6504
61,788,000

3
95,000,000
0.5245
49,827,500

4
95,000,000
0.423
40,185,000

5
95,000,000
0.3411
32,404,500


100,000,000
0.3411
34,110,000




294,932,500
NP2

▲2 = NPV2 – NPV1 = 294.932.000 – 300.000.000
▲2 = - 5.000.000

Menetapkan df2 yang menghasilkan ▲2 yang paling mendekati 0 (nol).
Dari hasil trial dan error kedua dan ketiga diperoleh bahwa :
▲2 dgn df2 23% = 1.000.000 -àmendekati 0 (nol)
▲2 dgn df2 24% = -5.000.000

Mencari IRR :
IRR = (df1) + [ (▲1) / (▲1) + (▲2) x (df2-df1)]
IRR = 15% + [ 68.000.000/ 68.000.000 + 1.000.000 x (23%-15%]
IRR = 15% + 7.84%
IRR = 22.84%

Kesimpulan sementara : IRR yang diperoleh 22,84%> suku bunga pinjaman bank -à pinjaman layak

d.      Penilaian dengan Analisa NPV :

▲NPV = NPV2 – NPV1

▲NPV = 368.000.000 – 300.000.000
▲NPV = 68.000.000

Kesimpulan sementara : ▲NPV yang diperoleh dengan suku bunga 15% hasilnya positif, Rp. 68.000.000 -à Layak

 

Rasio Aktivitas
Adalah rasio yang menunjukkan efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Yang termasuk dalam kelompok Rasio Aktivitas adalah :

Asset Turnover
Perputaran aktiva menunjukan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aktiva) guna menghasilkan penjualan. Secara umum dikatakan bahwa semakin besar rasio ini akan semakin bagus karena menjadi pertanda manajemen dapat memanfaatkan setiap rupiah aktiva untuk menghasilkan penjualan.

Asset Turnover = (Penjualan Bersih) : (Total Aktiva)

Misal Asset Turnover = 2,89 kali … artinya bahwa manajemen mampu mengelola seluruh investasi sebanyak 2,89 kali setahun. Rata-rata perputaran  = 365/2,89 adalah 126 hari


Receivable Turnover
Perputaran piutang dagang menunjukkan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam satu tahun. Apabila tidak diperoleh rincian penjualan kredit, dapat digunakan Penjualan sebagai penggantinya dengan asumsi seluruh Penjualan yang dilakukan dengan cara kredit.

Receivable Turnover = (Penjualan Kredit) : (Piutang Dagang)

Rata2 Piutang Dagang = (Saldo Awal + Saldo Akhir) / 2

RTO = 25,9 kali………..
Rata-rata umur piutang = 365/25,9 = 14 hari


Average Collection Period
Periode Pengumpulan Piutang Dagang mengukur periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang persahaan. Semakin kecil hasilnya menunjukkan hasil yang semakin baik.

Average Collection Period = (Piutang x 360) : (Penjualan Kredit)

Invertory Turnover
Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang dagangan perusahaan berputar dalam suatu periode tertentu.

Inventory Turnover = (Harga Pokok Penjualan) : (Persediaan)

Rata-rata persediaan = (Persediaan awal+ Persediaan Akhir) /2

ITO = 2,89 kali ….
Rata-rata persediaan = 365/2,89  126 hari ………artinya rata-rata umur persediaan 126 hari  

Account Payable Turnover
Perputaran Utang Dagang menunjukkan perputaran utang dagang dalam suatu periode tertentu.

Account Payable Turnover = (Harga Pokok Penjualan) : (Utang Dagang)