Minggu, 20 Oktober 2013

Stroke

Mengenal penyakit stroke, mulai dari gejala, penyebab dan cara pencegahan. Apa itu stroke? Stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. Dengan kata lain penyakit stroke ini merupakan penyakit pembuluh darah otak (serebrovaskuler) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) hal ini disebabkan karenakan adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen ke otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusakkan atau mematikan sel-sel saraf otak.


Gejala Stroke
Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Pada akhir tahun 2012 lalu, sebuah lembaga mencatat telah terjadi sekitar 500.000 kasus penderita stroke dengan angka 12.500 orang meninggal akibat penyakit tersebut. Sementara sisanya mengalami cacat, baik ringan maupun berat. Karena itu pengobatan awal serta pencegahan menjadi perang penting dalam memerangi stroke.

Penyebab Penyakit Stroke


Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu resiko medis dan resiko perilaku

1. Faktor risiko medis
Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturnan) dan migren (sakit kepelah sebelah). Menurut data statistik 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.

2. Faktor risiko perilaku
Faktor resiko perilaku disebakan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food). Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak / olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.

Gejala Serangan Stroke


Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.

Tanda-tanda utama serangan stroke :
  • Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja
  • Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti
  • Satu mata atau kedua matamendadak kabur
  • Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan
  • Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya

Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu;
  • Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah
  • Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak

Cara Mencegah Penyakit Stroke


Adapun, untuk menghindari stroke seseorang bisa melakukan tindakan pencegahan termasuk membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat. Berikut adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan guna menghindarkan diri dari serangan stroke.

1. Hindari dan hentikan kebiasaan merokok
Kebiasaan ini dapat menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah Anda menjadi mudah menggumpal.

2. Periksakan tensi darah secara rutin
Tekanan darah yang tinggi bisa membuat pembuluh darah Anda mengalami tekanan ekstra. Walaupun tidak menunjukkan gejala, ceklah tensi darah secara teratur.

3. Kendalikan penyakit jantung
Kalau Anda memiliki gejala atau gangguan jantung seperti detak yang tidak teratur atau kadar kolesterol tinggi, berhati-hatilah karena hal itu akan meningkatkan risiko terjadinya stroke. Mintalah saran dokter untuk langkah terbaik.

4. Atasi dan kendalikan stres dan depresi
Stres dan depresi dapat menggangu bahkan menimbulkan korban fisik. Jika tidak teratasi, dua hal ini pun dapat menimbulkan problem jangka panjang.

5. Makanlah dengan sehat
Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak dalam darah.

Dengan mengenali tentang gejala dan penyebab serta resiko stroke, diharapkan kita semua lebih waspada dan hati-hati dengan selalu menjaga kesehatan. Semoga bermanfaat.

6. Kurangi garam
Karena garam akan mengikatkan tekanan darah.

7. Pantau berat badan Anda
Memiliki badan gemuk atau obes akan meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes, dan semuanya dapat memicu terjadinya stroke.

8. Berolahraga dan aktif
Melakukan aktivitas fisik secara teratur membantu Anda menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.

9. Kurangi alkohol
Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan darah tinggi.

10. Mencari Informasi
Dengan mengikuti perkembangan informasi tentang kesehatan, banyak hal penting yang diperoleh guna menghindari kemungkinan atau menekan risiko stroke. Berhati-hatilah, beragam hormon termasuk pil dan terapi penggantian hormon HRT diduga dapat membuat darah menjadi kental dan cendrung mudah menggumpal

Diabetes Melitus

Diabetes mellitus atau kencing manis terjadi karena kadar gula dalam darah meningkat akibat gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Glukosa sangat penting bagi kesehatan karena merupakan sumber energi utama bagi otot dan jaringan.

Jika anda memiliki diabetes tipe apapun, itu berarti anda memiliki terlalu banyak glukosa. Terlalu banyak glukosa dalam darah akan menyebabkan masalah yang serius. Diabetes kronis terdiri dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.


Gejala Diabetes
Pemeriksaan Diabetes
Beberapa gejala klasik penderita diabetes mellitus antara lain: sering buang air kecil, sering merasa haus dan lapar, serta badan lemas dan sering mengantuk.

Gejala Penyakit Diabetes Mellitus


Gejala diabetes bervariasi berdasarkan jenis diabetes yang anda miliki. Jika anda memiliki prediabetes (kadar gula darah lebih tinggi dari normal tapi belum cukup dikategorisasikan sebagai diabetes) atau gestational diabetes (gula darah yang meningkat saat kehamilan) mungkin tidak akan mengalami gejala.

Gejala Diabetes Tipe1 (pada anak-anak)


Mengenali gejala diabetes tipe satu pada anak tak selalu mudah karena gejala-gejalanya sering salah dikira penyakit flu. Selain itu gejalanya terkadang baru muncul setelah penyakit berjalan cukup panjang.

Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala awal sebagai berikut:

1. Sering berkemih
Hal ini terjadi karena ginjal ingin membersihkan kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah. Anak jadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang besar. Mengompol juga bisa menjadi gejala adanya diabetes, terutama jika sebelumnya anak tak pernah mengompol.

2. Banyak minum
Karena banyak cairan yang dikeluarkan, anak menjadi gampang haus.

3. Berat badan berkurang
Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar. Karenanya meski nafsu makan anak normal tetapi berat badannya sulit naik.

4. Mudah lelah
Anak tampak kelelahan karena tubuhnya tidak mampu memproses glukosa untuk energi.

Gejala-Gejala Diabetes Tahap Lanjut


Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja meskipun pada dasarnya dapat terjadi pada usia berapapun. Diabetes tipe 2 yang merupakan tipe yang paling umum dapat terjadi pada usia berapapun dan sering dapat dicegah.

1. Berat badan turun dengan cepat
Buat penderita diabetes, jangan senang dulu jika berat badan Anda turun dengan cepat. Ini bukan diakibatkan karena diet yang sukses, namun lebih disebabkan karena pankreas mulai rusak. Pankreas memiliki tugas memproduksi insulin yang digunakan mengolah glukosa menjadi sumber energi. Karena pankreas pada penderita diabetes gagal mengolah gula menjadi energi, maka terjadilah resistensi insulin. Tubuh kemudian akan mencari sumber energi alternatif dengan membakar cadangan lemak dalam tubuh. Jika cadangan lemak habis, maka sasaran selanjutnya adalah otot. Akibatnya bobot tubuh akan terus menyusut.

2. Sering Kesemutan
gejala ini terjadi karena pembuluh darah yang rusak, sehingga darah yang mengalir di ujung–ujung saraf pun berkurang.

3. Luka yang sulit sembuh
Ini adalah efek lain dari kerusakan pembuluh darah dan saraf selain kesemutan. Kerusakan ini mengakibatkan penderita diabetes tidak merasakan sakit jika mengalami luka. Mereka bahkan kadang tidak sadar telah terluka. Gabungan kadar gula darah yang tinggi dan tidak adanya rasa nyeri, maka luka yang awalnya kecil dapat membesar menjadi borok dan bahkan membusuk. Jika sudah sampai tahap ini, amputasi merupakan satu-satunya jalan untuk menyembuhkannya.

Gejala Diabetes Pada Wanita


Sementara itu, sayangnya dari beberapa gejala khusus yang sering dialami wanita namun tidak disadari mereka. Lantas, gejala-gejala apa saja itu biasanya hadir itu? Di bawah ini ada beberapa gejala yang dapat Anda harus waspadai dan segera konsultasi ke dokter, menurut Imam, di antaranya sebagai berikut:
  1. Infeksi vagina yang ditandai dengan munculnya keputihan secara berulang, meskipun telah mendapatkan pengobatan.
  2. Wanita diabetes lebih mudah terserang infeksi jamur di daerah organ intim karena daerah tersebut mengalami kelambaban cukup tinggi.
  3. Mengalami gangguan fungsi hormonal karena aliran darah tidak lancar.
  4. Cenderung mengalami polycystic ovarian syndrome. Keseimbangan hormon terganggu yang akan menganggu sistem reproduksi.
  5. Pemicu diabetes juga, biasanya ditemukan pada wanita yang mengalami depresi.
  6. Memiliki kadar kolesterol yang tinggi dibanding pria

Penyebab & Faktor Risiko Diabetes


Untuk dapat mengerti tentang diabetes anda harus mengetahui bagaimana glukosa diproses tubuh secara normal.

Bagaimana glukosa bekerja secara normal
Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa berasal dari dua sumber yang utama, yaitu makanan dan hati. Saat mencerna makanan gula diserap ke dalam aliran darah dengan dibantu oleh insulin (hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat). Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas.

Dalam proses ini hati bertindak sebagai gudang penyimpanan dan pusat pengolahan. Contohnya ketika anda tidak makan untuk beberapa waktu, hati akan melepaskan glukosa yang tersimpan untuk menjaga kadar glukosa tetap normal.

Penyebab Diabetes


Penyebab diabetes tipe 1
Pada diabetes tipe 1, sistem imun anda yang normalnya berfungsi untuk melawan bakteri atau virus malah menyerang hormon insulin. Kondisi ini membuat anda kekurangan atau bahkan tidak memiliki insulin. Alih-alih dihantarkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam aliran darah.

Penyebab prediabetes dan diabetes tipe 2
Pada kondisi prediabetes – yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 – dan diabetes tipe 2, sel menjadi resisten terhadap hormon insulin. Hal ini menyebabkan pankreas tidak mampu menghasilkan cukup insulin. Alih-alih mengalirkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam darah. Penyebab pastinya tidak diketahui meskipun kelebihan lemak dan perilaku pasif merupakan faktor penting.

Penyebab gestational diabetes
Saat kehamilan, plasenta memproduksi hormon untuk menopang kehamilan. Hormon ini membuat sel lebih resisten terhadap insulin. Seiring pembesaran plasenta pada tiga bulan kedua dan ketiga, maka hormon tersebut semakin banyak dihasilkan.

Normalnya pankreas akan merespon dengan menghasilkan lebih banyak insulin. Tetapi terkadang pankreas justru tidak mampu meresponnya. Ini membuat glukosa banyak menumpuk di darah dan tidak terserap ke dalam sel.

Faktor risiko terkena diabetes


Faktor risiko diabetes didasarkan pada tipe diabetes.

Faktor risiko diabetes tipe 1

Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, faktor keturunan mungkin mempengaruhi. Faktor lainnya adalah terkena penyakit yang disebabkan virus.

Faktor risiko diabetes tipe 2

• Lemak.
Semakin banyak lemak pada jaringan tubuh anda, semakin tinggi pula resistensinya terhadap insulin.
 
• Perilaku pasif.
Perilaku pasif akan membuat lemak dalam tubuh tidak terbakar. Aktifitas fisik akan membantu mengontrolnya dan semakin banyak penggunaan glukosa untuk energi maka semakin sensitif sel anda terhadap glukosa.

• Faktor keturunan.

• Usia.
Risiko akan meningkat seiring dengan usia dimana aktifitas fisik cenderung menurun.

• Gestational diabetes.
Jika anda memiliki gestational diabetes ketika hamil, maka risiko mengalami prediabetes dan diabetes tipe 2 akan meningkat kemudian. Jika bayi yang anda lahirkan memiliki berat lebih dari 4 kilogram maka anda juga berisiko terkena diabetes tipe 2.

• Polycystic ovary syndrome.
Ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, tumbuh rambut yang terlalu banyak dan obesitas.

Kondisi lain yang terkait diabetes antara lain:

Pencegahan Penyakit Diabetes


Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
  • Makan makanan sehat rendah kalori dan lemak
  • Lebih aktif secara fisik, khususnya dengan berolahraga
  • Jaga berat badan ideal

Usus Buntu

Di artikel ini, kita akan membahas mengenai penyakit usus buntu atau appendicitis. Dimulai dari fungsi organ usus buntu, definisi penyakit, penyebab, faktor resiko, gejala dan cara pengobatannya.

Usus buntu atau appendix dan anak limpa yang dahulu dianggap tidak bermanfaat bahkan merugikan karena berpotensi menyebabkan radang usus buntu, sesungguhnya memiliki keutamaan fungsi tersendiri. Melalui hasil studi yang dilakukan di Mount Sinai School of Medicine, justru organ ’sampah’ inilah yang bekerja sangat keras. Usus buntu adalah organ penyimpanan bakteri baik yang membantu proses pencernaan makanan.


Fungsi Usus Buntu


“Sejarah terdahulu menyebutkan ada beberapa bagian tubuh manusia yang dikatakan tidak bermanfaat hanya karena ilmu medis belum memahami fungsi organ-organ tersebut dengan baik.”

Gejala Usus Buntu
Pada tahun 1985, ahli anatomi Jerman, R. Wiedersheim membuat sebuah jurnal mengenai daftar organ vestigial (tidak beguna). Daftar itu mencakup sekitar 100 organ, termasuk usus buntu dan tulang ekor. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan bahwa semua organ di dalam daftar Wiedersheim sesungguhnya memiliki fungsi-fungsi amat penting. Misalnya, ditemukan bahwa usus buntu atau umbai cacing, yang dikira organ vestigial, ternyata organ limfoid (penghasil zat anti-kuman) yang melawan infeksi-infeksi di dalam tubuh.

Definisi Penyakit Usus Buntu


Appendicitis adalah kondisi dimana appendix anda membengkak dan terisi oleh nanah. Appendix adalah kantong berbentuk jari yang menonjol keluar dari usus besar pada bagian bawah sebelah kanan perut anda. Appendix ini belum diketahui fungsi pentingnya, tetapi bukan berarti tidak dapat menyebabkan masalah.

Appendicitis menyeabbkan nyeri yang dimulai dari sekitar pusar dan kemudian menjalar ke bawah perut bagian kanan. Appendicitis biasanya meningkat pada 12 sampai 18 jam dan dengan cepat menjadi sangat parah.

Appendicitis dapat berefek pada siapapun, tetapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia 10 sampai 30 tahun. Pengobatan appendicitis standar adalah operasi untuk mengeluarkan appendix.

Penyebab & Faktor Risiko


Penyebab appendicitis dapat terjadi karena:
  1. Penyumbatan. Sisa makanan atau kotoran yang mengeras dapat terjebak di dalam lubang pada rongga perut yang mengisi appendix anda
  2. Infeksi. Appendicitis dapat juga dikarenakan infeksi, seperti infeksi virus gastrointestinal, atau mungkin karena jenis pembengkakan lainnya.

Pada kedua kasus, bakteri dapat menyerang dengan cepat, menyebabkan appendix meradang dan terisi oleh nanah. Jika tidak diobati secara benar, appendix dapat pecah.

Gejala Penyakit Usus Buntu


Tanda dan gejala usus buntu (appendicitis) antara lain:
  • Nyeri gatal yang dimulai dari sekitar perut dan sering manjalar ke perut bagian kanan bawah
  • Nyeri yang menjadi tajam dalam beberapa jam
  • Rasa kebal ketika anda menekan perut bagian kanan bawah
  • Nyeri yang tajam pada perut bagian kanan bawah yang terjadi ketika area di tekan dan kemudian tekanan tersebut dilepas dengan capat
  • Nyeri yang memburuk ketika anda batuk, berjalan atau membuat gerakan bergetar
  • Mual
  • Muntah
  • Hilang nafsu makan
  • Demam ringan
  • Konstipasi
  • Sulit buang angin
  • Diare
  • Bengkak pada daerah perut

Lokasi rasa sakit bervariasi, berdasarkan pada usia dan posisi appendix anda. Anak-anak dan wanita hamil, khususnya dapat memiliki nyeri appendicitis pada tempat yang berbeda.

Oke, itu dia penjelasan mengenai gejala penyakit usus buntu atau appendicitis. Di artikel selanjutnya kita akan membahas mengenai cara mengobati penyakit usus buntu. Jadi jangan sampai ketinggalan.

Senin, 07 Oktober 2013

Ring Jantung

pasang ring jantung 

ImagePemasangan ring jantung adalah prosedur untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung. Ring jantung ini membuka pembuluh darah koroner di jantung sehingga jantung kembali menerima suplai darah yang cukup.
Dalam Kondisi Apa Ring Jantung Perlu Dipasang?
Menurut para dokter ahli jantung, ring jantung mulai dibutuhkan ketika seseorang mengidap penyakit jantung koroner yang yang biasanya terjadi akibat pembuluh darah koroner yang menyempit di bagian jantung.
Pembuluh darah koroner memungkinkan jantung mendapat suplai darah dan oksigen. Bahan-bahan vital bagi tubuh itu melewati pembuluh darah koroner untuk dialirkan ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan.
Oleh sebab itu, jika mengalami penyempitan atau bahkan penyumbatan akibat penumpukan lemak dan endapan kalsium, jantung mustahil mendapatkan dan mengalirkan pasokan darah maupun oksigen. Akibat fatalnya dapat menyebabkan kematian otot-otot jantung yang berujung kematian.
Mengapa diperlukan ring jantung? Ketika pembuluh darah koroner menyempit, dibutuhkan penyanggah agar pembuluh darah terbuka sehingga aliran darah dan oksigen lancar ke otot jantung. Untuk itu, ring jantung dibutuhkan guna membuka pembuluh darah agar lebih lebar.
Tetapi, pemasangan ring jantung ini bukan tanpa risiko. Bila pada saat di lakukan kateter dan pelebaran pembuluh darah jantung untuk dapat meletakkan ringnya itu pecah karena penyumbatan yang keras, harus secepatnya dilakukan operasi Jantung ByPass untuk dapat menyelamatkan jiwa pasien.
Selain itu Ring hanya mempunyai waktu 5-7 tahun bebas penyumbatan pasca dilakukan operasinya, setelah itu secara alami akan terbentuk lagi penyumbatan dan akan ada kemungkinan serangan jantung koroner lagi.
Synergy ProArgi-9 mengandung Nitric Oxide (NO) yang berfungsi menyebabkan pelebaran (dilatasi) saluran darah sehingga meningkatkan aliran darah dan menghilangkan plak (sumbatan) pembuluh darah. Membantu menurunkan tekanan darah dan menyembuhkan angina, mengurangi risiko jantung koroner dan disfungsi ereksi.

Sharing Firman Daudsjah - Cegah serangan jantung sejak dini

Saya adalah seorang alumni ITB dari jurusan Tambang, Angkatan 1977. Saya tidak ingin bercerita tentang penapakan karir saya, sampai menjadi direksi di sebuah industri tambang di Kalimantan Timur. Tetapi saya justru ingin berbagi pengalaman dan juga menyampaikan informasi (sharing), tentang penyakit yang menjadi pembunuh no:1 umat manusia di seluruh dunia saat ini, yaitu penyakit jantung.
Banyak yang telah melakukan penelitian dan juga melaporkan bahwa, penyakit jantung adalah penyakit, yang tidak hanya membunuh seketika, tetapi juga terkadang membuat lumpuh dan kerusakan permanen pada seseorang. Atas pertimbangan itulah, saya menuliskan pengalaman ini agar semakin banyak yang mengerti tentang bahaya penyakit, yang sebenarnya sangat menakutkan ini. Sebuah penyakit yang gejala-gejalanya dapat diketahui dengan berjalannya waktu, dan juga dapat dicegah sejak dini. Berikut ini adalah pengalaman saya,
Serangan pertama
Saya berdomisili di Samarinda dan berkarir di PT Anugerah Bara Kaltim. Pada pertengahan tahun 2010, saya menderita serangan jantung, sekitar jam 06.30 pada Minggu pagi yang sangat cerah. Perlu dicatat bahwa saya mempunyai kebiasaan rutin berolah-raga dengan berlari pagi hampir 2 sampai 3 kali per minggu, dengan jarak sampai sekitar 2 km. Jadi kalau saya yang sering ber-lari saja, bisa terkena serangan jantung, maka dapat dibayangkan resiko bagi mereka yang sangat jarang ber-olah raga. Serangan pada diri saya terjadi, justru disaat saya sedang mau berlari pagi (jogging).

Saat akan memakai kaos kaki, tiba-tiba kepala saya mendadak terasa pusing sekali. Semua tubuh langsung lemas, dan matapun ber-kunang-kunang. Untung saya masih sempat merebahkan diri di tempat tidur sambil mengerang kesakitan. Saat itu saya merasa sangat sulit untuk bernafas. Kondisi nyerinya bagaikan sedang dicekik oleh seseorang. Kejadian ini hanya berlangsung sekitar 5 menit, dan sebenarnya setelah beberapa saat, rasa sakit tersebut ber-angsur-angsur agak menghilang.
Inilah kondisi yang sering membuat terkecoh banyak penderita penyakit jantung. Kondisi yang sering disebut waktu emas (“golden time”), yaitu 2(dua) jam pertama sejak serangan jantung adalah waktu emas untuk penyembuhan penyakit jantung. Bila perawatan diberikan secara maksimal, pada 2(dua) jam pertama setelah terjadinya serangan perdana, maka kematian dan bahkan kerusakan permanen dapat dihindari. Perawatan tersebut intinya adalah melakukan ”penembusan” saluran koroner jantung yang tersumbat (lihat gambar dikanan).
Serangan kedua
Setelah rasa tercekik agak menghilang, sekujur badan saya terasa agak lemas. Pada saat itu, ada seseorang di rumah kami yang sempat memanggil Dokter Umum, di kompleks perumahan kami. Ia segera datang ke rumah kami dan menduga bahwa tubuh saya hanya kurang cairan. Saya diminta untuk minum air hangat dengan gula.  15 menit berikutnya, rasa sakit dan lemaspun terus berangsur berkurang, sehingga kami hanya mengobrol sekitar 30 menit, kemudian dokterpun pulang. Saya akhirnya memutuskan untuk tidak jadi berolah-raga pagi itu.
Tiba-tiba sekitar 1 jam berikutnya, rasa pusing di kepala dan juga rasa sakit yang sama terulang lagi. Sang dokter-pun kembali datang dan memutuskan untuk membawa saya kerumah sakit terdekat. Sesampainya di bagian Rawat Darurat, saya langsung di vonis mendapat serangan jantung dan langsung masuk Intensive Coronary Care Unit (ICCU). Dokter di Rumah Sakit menginformasikan bahwa sebenarnya saat serangan pertama, seharusnya saya sudah langsung dibawa ke Rumah Sakit. Sehingga bisa dilakukan pemberian obat untuk pemecah  gumpalan  darah, agar terjadi penembusan sumbatan pada pembuluh koroner. Kenyataan-nya saya sampai di Rumah Sakit lebih  dari 2 (dua) jam, setelah serangan pertama. Menurut dokter, pemberian obat tersebut, sudah tidak membawa manfaat lagi, bila dilakukan lebih dari 2 jam setelah serangan.
Selanjutnya, para dokter menganalisa bahwa jantung saya dalam kondisi yang mengkhawatirkan, akibat adanya beberapa penyumbatan dalam saluran koroner darah. Dokter menyarankan untuk segera diambil tindakan dengan operasi by-pass Jantung. Operasi ini intinya, untuk memberikan jalur alternatif lain (warna biru pada gambar), mem-by-pass saluran koroner yang tersumbat. Saluran baru tersebut, biasanya diambil (dipotong) dari kaki kita, dan dipasangkan mem-by-pass saluran koroner yang sudah buntu.
Penanganan darurat – antara pemasangan tabung pembuka (stent) vs operasi by-pass
Pilihan saya sebenarnya tidak banyak. Apa yang terjadi selanjutnya adalah jalan yang diberikan oleh Allah SWT, dan bukan karena keputusan ataupun pemikiran yang tertata rapi. Inilah keputusan tindakan darurat yang saya alami.
Kebetulan saja alat untuk operasi by-pass jantung di Rumah Sakit Samarinda sedang rusak dan masih menunggu perbaikan. Sehingga operasi by-pass tidak mungkin bisa dilakukan di Rumah Sakit tersebut. Sesuai rapat dokter, diputuskan bahwa saya harus segera dibawa ke Jakarta. Namun dengan prasyarat bahwa kondisi tubuh saya memungkinkan untuk di evakuasi lewat udara.
Setelah menunggu kondisi badan saya agak stabil setelah dirawat selama 2 (dua) hari di ICCU, saya akhirnya di-medivac dengan udara ke RS Siloam Karawaci Jakarta. Di rumah sakit inilah, kemudian dilakukan pemeriksaan Chateterization (kateterisasi) yaitu suatu proses memasukan semacam kamera dari selangkang kaki ataupun terkadang dari tangan, untuk menyusuri saluran koroner, sambil melihat kondisi nyata penyumbatan yang terjadi pada seluruh saluran jantung saya (lihat gambar di kanan).
Dari alat tersebut, secara gamblang terlihat bahwa pembuluh jantung koroner saya memang mengalami banyak sekali penyempitan. Persisnya ada 6 (enam) tempat, dimana pada 2 (dua) titik mencapai 90% penyempitan, dan pada 4 (empat) titik lainnya mencapai 60-80% penyempitan.
Pemasangan tabung pembuka (stent)
Penanganan berikutnya adalah pemasangan semacam tabung pembuka (Stent) sebanyak 5 (lima) buah. Tabung pembuka ini dipasang menggunakan alat Katerisasi tepat pada posisi saluran yang tersumbat (lihat gambar di kiri). Dengan pemasangan semacam cincin tersebut, maka saluran menjadi lebar kembali, karena sumbatan terdorong secara radial keluar. Kemudian 6 bulan berikutnya, di Rumah sakit yang sama,  1 (satu) tambahan Stent lagi dipasang. Karena memang sebenarnya ada 6 (enam) buah penyempitan pada saluran koroner saya.
Saya akhirnya tidak jadi melaksanakan operasi by-pass Jantung. Walaupun memang dari awal, sebenarnya saya sudah sangat takut untuk menjalani operasi ini. Selain katanya sangat sakit, entah kenapa saya merasa masih kurang yakin dengan diubahnya sistem aliran darah pada jantung saya. Tapi ini mungkin hanya perasaan pribadi saya saja, karena sebenarnya saya khawatir dengan dengan pelaksanaan operasi jantung, yang dikategorikan sebagai operasi besar.

Dampak permanen pada jantung dan saran-saran saya
Bagi setiap orang yang pernah menderita serangan jantung, maka akan ada sebagian dari otot jantung mereka, yang mengalami kerusakan secara permanen. Kerusakan ini terjadi akibat tidak adanya aliran oksigen sewaktu serangan dan tidak adanya aliran darah. Kerusakan sebagian otot ini membuat jantung saya sudah tidak sempurna seperti sedia kala lagi. Untuk menjaga agar otot jantung tidak rusak, maka sebaiknya serangan jantung harus dicegah dengan segala cara. Cara yang ekstrem adalah mungkin terpaksa harus memasang Tabung Pembuka (Stent) jauh-jauh hari.
Tetapi sebelum melakukan tindakan preventif ekstrem seperti memasang tabung pembuka (stent), saya menyarankan kepada teman-teman untuk melakukan tindakan pencegahan berikut :
  1. Berhentilah merokok
  2. Makanlah secukupnya saja, dan tidak berlebihan. Hindarilah makanan berlemak dan juga yang banyak mengandung gula. Setiap kenaikan berat badan akan menambah kerja Jantung
  3. Jagalah tekanan darah pada kondisi normal, dengan misalnya mengurangi garam.
  4. Tidur yang cukup setiap malam, minimum 6 jam/hari
  5. Usahakan untuk jalan kaki setiap pagi, sejauh 2 km atau minimal 30 menit.
  6. Setiap bulan lakukanlah test darah dan jaga level kolesterol dalam darah pada kondisi baik, misalnya menjaga kolesterol jahat (LDL) < 100, kolesterol baik (HDL) > 60, Trigliserida < 150.
  7. Setiap 6 bulan, lakukan Treadmill test, yaitu berlari stasioner sambil diukur kinerja jantungnya menggunakan Electrocardiogram (lihat gambar dikanan).
  8. Setiap tahun, lakukan Computerized Tomography (CT) Scan Jantung. agar secara akurat diketahui ada tidaknya penyempitan pada pembuluh koroner.
  9. Jangan lupa untuk selalu berdo'a agar diberi kesehatan dan kesembuhan bila sakit.
Demikianlah sharing dan pengalaman saya. Saya berdoa, mudah-mudahan tidak ada satupun sahabat saya yang menderita serangan jantung. Walaupun saya sempat mengalami serangan jantung, tetapi saya masih bisa bersyukur dengan mukjizat Allah SWT, yang telah menyelamatkan nyawa saya. Karena dengan penyempitan yang begitu parah, sebenarnya kondisi tubuh saya sudah sangat mengkhawatirkan untuk bisa dibawa dari Samarinda ke Jakarta. Mungkin Allah SWT masih memberikan kesempatan hidup kepada saya, dengan maksud agar saya masih bisa menyampaikan sharing ini kepada para sahabat.
Firman Daudsjah