Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, meminta agar para
direksi BUMN untuk berani mengambil keputusan tanpa meminta petunjuk
dari kementerian.
Dahlan Iskan menceritakan, selama lima pekan
pertama dirinya menjadi Menteri BUMN, ia telah mengeluarkan puluhan
keputusan. Namun, banyak dari keputusan tersebut belum berjalan di
perusahaan-perusahaan BUMN.
"Mereka takut, nggak berani mengambil keputusan karena tidak
ada juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis)," kata
Dahlan di Jakarta, Selasa 29 November 2011.
Menurut Dahlan,
direksi BUMN takut karena mengambil keputusan tersebut merupakan
tanggung jawab besar. Ia akhirnya memutuskan untuk tidak mengeluarkan
juklak ataupun juknis setiap keputusan yang diambilnya. "Saya minta
direksi berhenti kalau takut ambil keputusan. Masih banyak yang mau jadi
direksi," katanya.
Dahlan menuturkan, direksi harus berani
mengambil keputusan. Ia menjelaskan, selama keputusan tersebut tidak
mengandung unsur korupsi, jangan takut dipanggil Komisi Pemberantasan
Korupsi dan Kejaksaan Agung.
Ia dalam tiga bulan ke depan juga
akan mengeluarkan surat edaran kepada para komisaris BUMN untuk tidak
lagi mengeluarkan keputusan bersayap. Dalam artian, setiap keputusan
komisaris BUMN harus tegas, apakah menyetujui atau tidak menyetujui
langkah korporat.
"Tidak boleh lagi mengeluarkan kata-kata
bersyarat, menyetujui tapi ada tapinya. Kalau setuju ya setuju, agar
ikut bertanggung jawab juga," kata Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar