Program kerja Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan,
dalam tiga bulan sejak dilantik adalah mengentaskan BUMN 'duafa'. Dahlan
bahkan mengibaratkan saat dirinya menjabat menteri BUMN, banyak BUMN
yang sebenarnya telah mati, namun tidak dikubur.
Saat ini, Kementerian BUMN diketahui telah menyetujui pemailitan terhadap satu perusahaan yaitu PT Istaka Karya.
"Sekarang pilihannya adalah apakah BUMN tersebut mau dikubur dengan
baik atau dihidupkan kembali dengan merger dan akuisisi," kata Dahlan
Iskan di acara Regional Public Sector Conference (RPSC) yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta, Rabu 9 November 2011.
Dahlan
mengungkapkan, saat ini memang masih ada sejumlah BUMN 'duafa' dengan
skala usaha cukup kecil yang bisa diselamatkan dengan cara
restrukturisasi lewat mekanisme merger dan akuisisi.
Mantan direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara itu mengakui
dirinya berharap agar masalah BUMN 'duafa' cepat selesai. Untuk itu,
Kementerian BUMN telah mencanangkan masalah BUMN 'duafa' akan selesai
dalam tiga bulan sejak dirinya dilantik menjadi menteri BUMN.
Dahlan
mengungkapkan, keinginan besar membereskan masalah BUMN 'duafa' ini
karena persoalan yang menyita perusahaan itu telah menghabiskan energi
yang luar biasa dari Kementerian BUMN. Padahal, pemerintah berambisi
menjadikan perusahaan-perusahaan BUMN masuk dalam daftar Fortune 500.
Untuk
itu, Dahlan berharap agar energi Kementerian BUMN bisa disalurkan
dengan memfokuskan upaya menjadikan BUMN besar yang potensial untuk
masuk dalam Fortune 500.
"Menyatukan fokus dan energi yang besar
untuk memperbaiki BUMN yang besar, sehingga BUMN yang ada berpotensi
masuk Fortune 500. Kalau perlu bantuan, bisa kami fokuskan," jelasnya.
(art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar