Selasa, 16 Juli 2013

Bahasa Medan


Aci = Boleh (*mana aci main curang)
Anggar = sok jago (*gak usah anggar kali lah)
Angek = sebenarnya ini berasal dari bahasa padang yang berarti Hangat. Tapi untuk orang medan merujuk pada istilah iri. (*angek kali kau aku menang)
Alif cendong = permainan sejenis petak umpet
Atrek = mundur  (*yoo…atrek, lapang belakang) untuk parkir kendaraan
Babon = besar (*waw…babon juga dia)
Bacul = penakut (*sok kali tadi, taunya bacul)
Baling/Baleng = Rusak, tak sesuai asalnya. (*agak baling yah ban keretamu)
Balek = maksudnya ‘Balik’
Bante = maksudnya ‘bantai’ (*harusnya tadi kita bante aja)
Belacan = Terasi
Bendol= benjol (*bendol-bendol badanku digigit nyamuk)
Bombon = Permen
Berselemak = Berlepotan (*berselemak kali kau ngomong)
Bereng = lirikan mata yang tajam (*diberengnya aku tadi)
Berondok = sembunyi (*berondok dimana kau tadi?)
Bolong = lobang
B1 =Biang /anjing
B2 = Babi
Bedangkik = pelit
Berantam = berkelahi
Buka dasar = penglaris (*5000 aja kak. Buka dasar)
BPK = Babi panggang karo
Bocor alus = gak bisa dipercaya / mulut ember (*jangan cerita sama dia. Bocor alus keliling tuh)
Cakap = Bercakap (*banyak kali cakapmu)
Cari angin = keluar, refreshing (*sebentar yah, mau cari angin dulu aku)
Cak = singkatan dari kata ‘coba’ (*cak ajari aku=coba ajari aku)
Celit = pelit
Celat = orang yang tidak bisa bilang huruf R
Cengkunek = omong kosong (*jangan banyak cengkunek lah)
Cendek = istilah pendek / tidak dalam (*cendeknya airnya)
Cem = singkatan dari ‘macam’ ; cemana = bagaimana ; kek mana = kayak mana
Cincong = omongan (*banyak kali pun cincongnya)
Cincai = gampang di atur (*alah..cincai ajalah itu)
Cop = kata isyarat untuk berhenti atau rehat sebentar dalam permainan (*aku cop bentar, dipanggil bapakku)
Deking = beking / backing
Demon = demontrasi (*macet karena ada demon)
Dongok = Bodoh
Eceknya = pura-pura (*ecek-eceknya aku pacarmu yah)
Enceng = berhenti (*encenglah aku, capek main kartu ini)
Gacuk = jago –ditujukan untuk sebuah benda yang dijagokan dalam permainan-
Gecor = gak bisa menyimpan rahasia
Gelek = sebutan untuk orang yang matanya redup, seperti pemakai narkoba.
Gerepes = geripis / gigi yang tidak bagus dan busuk-busuk
Gerot = singkatan dari ‘geger otak’. Biasa sebutan untuk orang yang tingkahnya aneh.
Getek/ Jongkek = genit (*getek kali abang becak itu)
Golek-golek = bersantai, tidur-tidur ayam.
Gosok / menggosok = setrika/menyetrika (*gosok dulu baju sekolah adikmu)
Guli = kelereng
Hajab = hancur
Honda = sebutan untuk kendaraan roda dua / motor. Walaupun mereknya bukan Honda, tetapi disebut Honda.
Jaga telor = sebutan dalam permainan dimana orang yang jaga (biasanya petak umpet) tidak mencari kawan-kawanya tetapi tetap ditempatnya. Menjaga tempat.
Jangek = ini sebutan untuk makanan yang berasal dari padang, kerupuk jangek.
Jengat = jungkit (*jangan duduk dibelakang sepeda itu, sampe jengat sepedanya)
Kalok = maksudnya ‘Kalau’, mendapat akhiran K
Kali = pemendekan kata ‘sekali’; yang artinya banget, sangat (*cantik  kali kau = kamu cantik deh .)
Kak =  panggilan untuk perempuan yang lebih tua.
Kau = Engkau , kamu . – cara baca KAU, untuk penyebutan U  tidak ka-u, tetapi penyebutan seperti KAW dimana W di ucapkan lemah-
Kede / kedai = warung
Kede sampah = warung yang menjual sayuran, ikan dan barang-barang keperluan sehari-hari, bukan jualan sampah.
Kedan = teman
Kereta = sepeda motor
Kereta Angin = sepeda
Keling banking = sebutan untuk orang yang berkulit hitam
Kelen / kalien = kalian
Kerabu = anting-anting
Kembut = Takut (*kalok sendirian aku dirumah, kembut juga)
Kaki ayam = keluar rumah tanpa mengenakan alas kaki
Kilik = trik mendrible bola (*hebat kali dia, bisa kilik kayak gitu)
Kiri = minggir (*woy…kiri kau = maksudnya *woy…minggir kau)
Kocik = berasal dari bahasa melayu yang berarti ‘kecil’.
Kombur meletup = orang yang banyak cerita
Langgar : Tabrak. Ex. Ibu Mila meninggal dilanggar kereta
Langgar: Musola. Ex. Pak Haji biasa sembayang di langgar. Langgar berbeda dengan Mesjid. Langgar indentiknya lebih kecil dibanding Mesjid.
Lantak: Habis; habisi. Ex. Dilantaknya semua hidangan itu. Ex. Rumah itu dilantak sijago merah
Lasak: Banyak gerak, tidak bisa tenang
Lego: Drible bola. Ex. Jago kali ah nge-lego bolanya
Lembek: Lemah, lemes
Lencong [Tai lencong]: Tahi ayam yang hijau, bentuknya seperti pucuk es krim menjulang
Lengkong: Cincau hitam, buat campuran es sirop
Lepoh: Bodoh (Lepoh kali, gitu aja nggak bisa)
Lepuk: Pukul. Ex. Dilepuk orang sekampung dia
Lereng: Sepeda besar atau sepeda janda
Lewong: 1. Putus. Ex. Layangannya lewong; 2. Hilang, raib. Ex. Lewong uangku disikat dia?
Ligat: Lincah, lihai, cepat. Ex. Ligat kali dia kalo kerja
Limper: Lima perak. Dipakai untuk menyebut uang Rp 5 rupiah. Istilah limper semakin hilang seiring hilangnya pecahan lima rupiah.
Limpul: Lima puluh. Dipakai untuk menyebut uang Rp 50 rupiah
Limrat: Lima ratus. Dipakai untuk menyebut uang Rp 500 rupiah
Litak: Habis, kondisi capek sekali
Loak: Payah, Bodoh. Ex. Loak kali kau pun, gitu aja nggak bisa
Lobok: Kedodoran, kebesaran. Ex. Celananya lobok
Locak: 1. Kalah terus menerus. Ex. Aih mak, locak kawan tu pas main ceki. 2. Batu locak : Sejenis permainan dengan batu pipih dengan  kelereng atau benda bulat kecil lainnya. Si kalah berusaha melempar kelereng atau benda bulatnya ke dalam lubang sasaran, sementara pemain lainnya berusaha menjauhkan benda bulat itu, atau setidaknya melempar melampaui si benda bulat.
Lokal: Ruang kelas. Ex. Si Adi lagi di lokal, belum keluar
Longoh: Bodoh, tolol. Ex. Dasar longoh, udah tau bahaya bukannya menghindar
Lorong: Gang. Ex. Dilorong mana tinggalmu
Main-main; keluar main-main: Istilah untuk jam istirahat sekolah. Ex. Keluar main-mainnya jam berapa ya?
Manipol: Akronim dari mandailing polit. Mandailing pelit/kikir; istilah stereotip suku mandailing, suku di Kab. Tapanuli Selatan. Padahal belum tentu benar.
Mangkok: Cangkir
Masuk Angin: Melempem (Khusus buat makanan, kue, atau kerupuk). Ex. Kerupuknya nggak enak, udah masuk angin.
Mayung: Makanan enak dari bihun
Melalak: Hobinya keluar rumah, ga betah di rumah. Sebuah sifat yang lebih diarahkan kepada perempuan. Konotasinya negatif.
Mengkek: Manja
Mentel: Genit, centil
Mentiko: Belagu, sifat orang yang suka merasa paling hebat dan suka cari masalah
Merajuk: Ngambek
Mereng: Miring, sering juga disebut mencong
Merepet: Marah dengan menggunakan kata-kata
Merling: Bercahaya, mengkilap. Ex. Kalungnya merling kali
Mersi: Mereng sikit, setengah pesong
Minyak Lampu: Minyak tanah
Minyak Makan: Minyak goreng
Monza: Akronim dari Monginsidi Plaza, tempat jualan pakaian bekas; mengacu pada penyebutan semua jenis barang second/bekas.
Motor: Mobil
Nembak: Bukan menembak, atau nembak cewek, tapi istilah untuk makan tapi nggak bayar. Ex. Si Ucok nembak di warung Kak Ipah
Ngeten: Mengintip. Lebih sering dipakai untuk mengintip adegan yang menggiurkan, seperti orang mandi, orang ML, dsb.
Nokoh: Dari kata tokoh, artinya menipu; berdusta. Ex. Dia itu nokoh, jangan percaya. Lihat: Tokoh
Nona: Aktris utama. Ex. Siapa nona dalam film itu?
ODB: Tontonan gratis ala misbar (gerimis bubar); pemutaran  film keliling. Biasanya diadakan tiga bulan sekali di asrama-asrama tentara atau polisi. Aslinya dari bahasa Belanda: O… Deli Bioscoop.
Ompa’an: Sifat orang yang suka dibaik-baikin
Oyong: Terhuyung-huyung, limbung
Pajak: Pasar. Ex: Pajak Horas Siantar
Pakansi: Hari libur, liburan
Pakpok: Pulang pokok, impas. Ex. Siapa yang kalah main judinya? Jwb: Pakpok
Pala: Tidak seberapa. Ex. Ah…nga pala bagusnya mainnya. (Ah…tidak seberapa bagusnya permainannya)
Palar: Dipaksa-paksain
Panas: Sakit demam. Ex. Tidak masuk sekolah dia karna panas.
Pande: Pandai, pintar
Panglong: Toko tempat penjualan material bangunan
Paret: Maksudnya parit, got
Pasar: Jalan raya (Di Sumatera Utara, khususnya di daerah perkebunan, kata pasar bias juga diartikan jalan di kawasan perkebunan sawit atau karet. Ex: Paimin, nanti kau mulai dari pasar satu mendodosnya)
Pasar Itam: Jalan raya yang diaspal
Paten: Hebat atau bagus. Ex: Poltak, kapan kau beli sepatumu itu, paten kali bah
Pauk/Paok: Payah, nggak keren, bodoh (Paok kali pun kau, gitu aja nggak bisa)
Payah: Susah
Pekak: Tuli. Ex. Percuma kau teriak, dia orangnya memang pekak)
Pencorot: 1. Nomor urut paling akhir. 2. Pecundang
Pening: Pusing
Perei: Libur (Slang dari free)
Perli: Menggoda, flirting seseorang utk menjadi pacar. Ex. Jangan kau nganggu ce itu ya, mau ku perli dia.
Pesong: Gila, tidak waras
PHR: Istilah untuk bioskop murahan. Singkatan dari Panggung Hiburan Rakyat
Pinggir: Digunakan untuk meminta supir angkot atau bis untuk berhenti. Lain halnya ditempat lain orang mengatakan “Kiri Bang”
Ponten: Nilai
Porlep: Sebutan untuk kuli angkut barang di Polonia atau Pelabuhan Belawan
Pukimbek: Expresi kesal atau kecewa. Sering disingkat juga jadi Kimbek. Dasar katanya dari pukimak. Arti harafiah nya kurang baik (Katanya alat kemaluan ibu kita). Istilah serupa ada juga di kawasan Timur seperti orang Flores bilang: Cokimai
RBT (Rakyat Banting Tulang): Ojek. Mungkin bukan di Medan, tetapi di P.Siantar dan sekitarnya, khususnya di perkebunan.
Rehat: Istirahat
Rodam: Siksa, dimapram. Ex. Sebelum dilantik jadi anggota Pramuka tetap, kami dirodam dulu semalaman di sungai
Raun-raun: Jalan-jalan berkeliling (dari bahasa inggris: Walking Around – “Raun”)
Rupanya: Ternyata. Ex. Rupanya kau yang ambil buku ku ya.
Recok: Ribut, berisik
Rol: Penggarisan, mistar (Kata benda)
Sarap: Tidak waras, gila
Sebeng: Menyebeng, Menyerempet
Sedeng: Gila, sinting
Seken: Salaman (Dari bhs Inggris: Shake hand)
Selop: Sandal
Selow: Lambat. (Slang dari slow)
Semak: Kumuh, berantakan, kacau. Ex. Semak kali kamarmu, tidak pernah kau bersihkan. Ex. Mandilah dulu kau semak mukamu (wajahmu) ku lihat
Semalam: Kemarin. Mungkin di provinsi lain, tapi penggunaannya di Sumut lebih sering dibanding kemarin
Sengak: Ketus
Senget: Tidak waras, gila
Sepeda Janda: Sepeda berpalang ala jaman dulu, suka dipakai ibu-ibu atau buruh kebun
Setalen: Satuan nilai uang untuk 25 rupiah. Dulu masih sering ditemukan jajanan seharga setalen, tapi sekarang tidak lagi
Setil: Gaya, keren. Ex. Mau kemana kau, kok setil kali bajumu
Setip: Penghapusan (kt. benda), menghapus (kt. kerja)
Siap: Selesai. Ex. Sudah siap mak ku cuci piring itu
Sikit: Plesetan dari sedikit
Silap: Salah, keliru. Ex. Kalo awak tak silap, besok kita latihan koor
Simpang: Perempatan, atau pertigaan jalan
Somboy: Sejenis makanan cina yang populer, dari sejenis buah yang dikeringkan, berwarana merah dan diberi lapisan tepung yang rasanya asin, manis, asam.
Sor: Suka atau tertarik. Ex: Sor kali aku lihat si Delima itu  bah
Sudako: Angkot
Takir: Nasi bungkus/kotak yang biasa dibagikan saat kenduri atau tahlilan; lihat juga kata “berkat”
Tarok: Meletakkan. Ex. Tarok (letakkan) saja buku itu diatas mejaku yaa..
Teh Tong: Air minum
Teh Pait: Air minum dengan bubuh teh
Teh/kopi Telor: Minuman dicampur telor
Tekek: Versi jitak yang lain lagi
Telekung: Mukena
Tenggen: Mabuk alkohol
Tepos: Lawan tonggek
Tepung Roti: Tepung terigu
Teratak: Atap tambahan, biasanya dibangun jika ada kegiatan seperti pesta dsb.
Terei: Coba. (Dari kata Inggris: Try) Ex. Cak diterei dulu lampu itu, apa bisa hidup
Terge: Perhatian, peduli, acuh. Ex. Sudah ku peringatkan kau, tapi tidak kau terge
Tekong; Tekongan: Menikung; tikungan, simpang jalan
Titi: Jembatan. Lebih sering digunakan untuk jembatan yang kecil
Tokoh: Tipu (menipu/membohongi). Ex: Janganlah kalian tokoh-tokohin aku. (Jangalah kalian bohong-bohongi aku)
Tokok; menokok: 1. Memalu, memaku. Ex. Bantu dulu Bapak menokokkan paku ke papan ini. 2. Pukul, jitak. Ex. Ditokok guru itu kepalaku
Tonggek: Bokong yang montok
Tonyor: Pukul
Tukam: Melayat, takziah
Tumbuk: Pukul. Ex. Jangan banyak cincongmu, ku tumbuk kau nanti
Tungkik: Teler, cairan di kuping
Ubi: Singkong
Ubi Rambat: Ubi jalar
Uwak: Panggilan sopan untuk orang yang sudah tua
Wayar: Kabel
Woy: Panggilan, seruan buat teman atau sekelompok orang. Ex. Woy, di mana
kelen?



(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar