Analisis Rasio
Adalah suatu analisa yang dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan dalam suatu periode waktu tertentu.
Rasio Likuiditas
Adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban atau hutang-hutang jangka pendeknya. Ada beberapa rasio yang masuk dalam kelompok Rasio Likuiditas.
a. Current Ratio
Menunjukkan jumlah kewajiban lancar yang dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar. Semakin tinggi hasil perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban atau hutang-hutang jangka pendeknya. Ada beberapa rasio yang masuk dalam kelompok Rasio Likuiditas.
a. Current Ratio
Menunjukkan jumlah kewajiban lancar yang dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar. Semakin tinggi hasil perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Current Ratio = (Kas + Bank +
Piutang+ Persediaan) : (Hutang Lancar)
Misal CR = 1,23 kali artinya setiap 1 rupiah hutang
dijamin oleh 1,23 rupiah aktiva lancar
b.
Quick Ratio
Mengukur apakah
perusahaan memiliki asset lancar (tanpa harus menjual persediaan) untuk menutup
kewajiban jangka pendeknya, semakin baik kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban lancarnya.
Quick Ratio = (Aktiva Lancar -
Persediaan) : (Kewajiban Lancar)
Misal QR = 2,14 kali artinya setiap 1 rupiah hutang
dijamin oleh 2,14 rupiah aktiva lancar
Rasio Rentabilitas
Adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba.
Yang termasuk dalam kelompok Rasio Rentabilitas adalah :
a. Return On Investment
(ROI)
Menunjukkan tingkat
pengembalian bisnis dari seluruh investasi yang telah dilakukan dengan
membandingkan nilai laba bersih terhadap nilai investasi.
Return On Investment = (Laba Setelah
Pajak) : (Nilai Investasi)
ROI > Bunga pinjaman à Proyek layak dilaksanakan
ROI < Bunga pinjaman à Proyek tidak layak dilaksanakan
ROI = Bunga pinjaman à Proyek boleh / tidak boleh
dilaksanakan
b. Metode Analisis
Pacback Periode
Adalah pengukuran
periode dalam menutup kembali biaya investasi (initial cash investment)
dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yang akan diterima.
PP = (Jumlah Nilai Investasi) : (Jumlah Kas yg
masuk per tahun) x 1 tahun
PP > dari maximum PP yg
ditetapkan à
Proyek tidak layak dilaksanakan
PP < dari maximum PP yg
ditetapkan à
Proyek layak dilaksanakan
PP = maximum PP yg ditetapkan à Proyek boleh / tidak boleh
dilaksanakan
c. Metode Analisis NPV
(Net Present Value)
Adalah analisis untuk
mengetahui nilai arus kas yang akan diterima selama periode investasi (NPV2)
apakah lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan pada saat sekarang
(NPV1)
d. Metode Analisis
Internal Rate of Return
Adalah pengukuran
besaran diskon factor (df) tingkat suku bunga yang diperoleh dengan
men-sekarangkan (presentate) aliran kas yang akan diterima selama periode
investasi.
Contoh Soal:
Pak Komang bermaksud mendirikan
apotek. Dalam usulan FS membutuhkan dana bangunan dan sarana Rp. 250.000.000,-.
Nilai residu diperkirakan Rp.
50.000.000,-
Modal kerja (kas, bank, barang
dagangan) sebesar Rp. 50.000.000,- dengan proyeksi laporan L/R tahun 1 sebagai
berikut :
Penjualan Rp. 800.000.000
HPP Rp.
640.000.000
Biaya Usaha Rp.
60.000.000
Laba sesudah pajak Rp.
95.000.000
Kemudian usulan FS diajukan ke bank
untuk memperoleh pinjaman. Setelah dianalsisis bank menetapkan pinjaman Pak
Komang disetujui dengan catatan lama pinjaman 5 tahun, bunga 15% pertahun.
Proyeksi L/R pada tahun berikutnya
(selama 5 tahun) dianggap sama. Buatlah analisa keuangannya…
a.
Penilaian dengan Payback Periode :
Jumlah
Investasi : Rp. 250.000.000 + Rp. 50.000.000 = Rp. 300.000.000
Jumlah
Kas masuk pertahun Rp. 95.000.000
Jadi
PP = Rp. 300.000.000 / Rp. 95.000.000 x 1 tahun = 3,23 tahun
Kesimpulan
sementara : lamanya pengembalian pinjaman bank 5 tahun, sedangkan apotek dengan
tingkat perolehan laba sebesar Rp. 95.000.000 pertahun mampu menutup pinjaman
selama 3,23 tahun ….-à
layak
b.
Penilaian dengan ROI :
ROI
= Rp. 95.000.000 / Rp. 300.000.000 x 100% = 31,67 %
Kesimpulan
sementara : ROI yang diperoleh dengan laba sebesar Rp. 95.000.000 adalah 31,67%
yang lebih besar dari 15% tingkat suku bunga --à Layak
c.
Penilaian dengan IRR :
Pengembalian
pinjaman dari bank 5 tahun
Tingkat
suku bunga pinjaman sebesar 15% pertahun
Asumsi
perolehan L/R selama 5 tahun stabil /tetap
Nilai
residu fix asset dan modal kerja 50+50 = 100 jt
Tahap
menghitung IRR dengan Trial & Error
Trial
Error I : dengan df1 yang besarnya = suku bunga bank 15% aliran kas, df 15%
(df1) selama 5 tahun
Thn
|
Aliran Kas Masuk
|
DF 15%
|
NPV ALIRAN KAS
|
|
0
|
(300,000,000)
|
1
|
-300,000,000
|
NP1
|
1
|
95,000,000
|
0.8695
|
82,602,500
|
|
2
|
95,000,000
|
0.7561
|
71,829,500
|
|
3
|
95,000,000
|
0.6575
|
62,462,500
|
|
4
|
95,000,000
|
0.5717
|
54,311,500
|
|
5
|
95,000,000
|
0.4972
|
47,234,000
|
|
100,000,000
|
0.4972
|
49,720,000
|
||
368,160,000
|
NP2
|
▲1
= NPV2 – NPV1 = 368.168.000 – 300.000.000
▲1
= 68.000.000
Trial
Error II : dengan df2 = 23% selama 5 tahun
Thn
|
Aliran Kas Masuk
|
DF 23%
|
NPV ALIRAN KAS
|
|
0
|
(300,000,000)
|
1
|
-300,000,000
|
NP1
|
1
|
95,000,000
|
0.813
|
77,235,000
|
|
2
|
95,000,000
|
0.661
|
62,795,000
|
|
3
|
95,000,000
|
0.5374
|
51,053,000
|
|
4
|
95,000,000
|
0.4369
|
41,505,500
|
|
5
|
95,000,000
|
0.3552
|
33,744,000
|
|
100,000,000
|
0.3552
|
35,520,000
|
||
301,852,500
|
NP2
|
▲2
= NPV2 – NPV1 = 301.000.000 – 300.000.000
▲2
= 1.000.000
Trial
Error III : dengan df2 = 24% selama 5 tahun
Thn
|
Aliran Kas Masuk
|
DF 24%
|
NPV ALIRAN KAS
|
|
0
|
(300,000,000)
|
1
|
-300,000,000
|
NP1
|
1
|
95,000,000
|
0.8065
|
76,617,500
|
|
2
|
95,000,000
|
0.6504
|
61,788,000
|
|
3
|
95,000,000
|
0.5245
|
49,827,500
|
|
4
|
95,000,000
|
0.423
|
40,185,000
|
|
5
|
95,000,000
|
0.3411
|
32,404,500
|
|
100,000,000
|
0.3411
|
34,110,000
|
||
294,932,500
|
NP2
|
▲2
= NPV2 – NPV1 = 294.932.000 – 300.000.000
▲2
= - 5.000.000
Menetapkan
df2 yang menghasilkan ▲2 yang paling mendekati 0 (nol).
Dari
hasil trial dan error kedua dan ketiga diperoleh bahwa :
▲2
dgn df2 23% = 1.000.000 -àmendekati
0 (nol)
▲2
dgn df2 24% = -5.000.000
Mencari
IRR :
IRR
= (df1) + [ (▲1) / (▲1) + (▲2) x (df2-df1)]
IRR
= 15% + [ 68.000.000/ 68.000.000 + 1.000.000 x (23%-15%]
IRR
= 15% + 7.84%
IRR
= 22.84%
Kesimpulan
sementara : IRR yang diperoleh 22,84%> suku bunga pinjaman bank -à pinjaman layak
d.
Penilaian dengan Analisa NPV :
▲NPV
= NPV2 – NPV1
▲NPV
= 368.000.000 – 300.000.000
▲NPV
= 68.000.000
Kesimpulan
sementara : ▲NPV yang diperoleh dengan suku bunga 15% hasilnya positif, Rp.
68.000.000 -à
Layak
Rasio Aktivitas
Adalah rasio yang
menunjukkan efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Yang
termasuk dalam kelompok Rasio Aktivitas adalah :
Asset
Turnover
Perputaran aktiva menunjukan
kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aktiva) guna menghasilkan
penjualan. Secara umum dikatakan bahwa semakin besar rasio ini akan semakin
bagus karena menjadi pertanda manajemen dapat memanfaatkan setiap rupiah aktiva
untuk menghasilkan penjualan.
Asset Turnover = (Penjualan Bersih) :
(Total Aktiva)
Misal Asset Turnover = 2,89 kali …
artinya bahwa manajemen mampu mengelola seluruh investasi sebanyak 2,89 kali
setahun. Rata-rata perputaran = 365/2,89
adalah 126 hari
Receivable
Turnover
Perputaran piutang
dagang menunjukkan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam satu
tahun. Apabila tidak diperoleh rincian penjualan kredit, dapat digunakan Penjualan
sebagai penggantinya dengan asumsi seluruh Penjualan yang dilakukan dengan cara
kredit.
Receivable Turnover = (Penjualan
Kredit) : (Piutang Dagang)
Rata2 Piutang Dagang = (Saldo Awal +
Saldo Akhir) / 2
RTO
= 25,9 kali………..
Rata-rata
umur piutang = 365/25,9 = 14 hari
Average
Collection Period
Periode
Pengumpulan Piutang Dagang mengukur periode yang diperlukan untuk mengumpulkan
piutang persahaan. Semakin kecil hasilnya menunjukkan hasil yang semakin baik.
Average Collection Period = (Piutang x
360) : (Penjualan Kredit)
Invertory
Turnover
Perputaran persediaan
menunjukkan berapa kali persediaan barang dagangan perusahaan berputar dalam
suatu periode tertentu.
Inventory Turnover = (Harga Pokok
Penjualan) : (Persediaan)
Rata-rata persediaan = (Persediaan
awal+ Persediaan Akhir) /2
ITO
= 2,89 kali ….
Rata-rata
persediaan = 365/2,89 126 hari ………artinya
rata-rata umur persediaan 126 hari
Account
Payable Turnover
Perputaran
Utang Dagang
menunjukkan perputaran utang dagang dalam suatu periode tertentu.
Account Payable Turnover = (Harga Pokok
Penjualan) : (Utang Dagang)